Labuan Bajo, NTT (ANTARA News) - Fasilitas pendukung keberadaan Taman Nasional Komodo, di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, semakin berkembang dalam empat tahun terakhir seperti hotel, akses penerbangan dan cindera mata.

Dirjen Pemasaran Pariwisata Kembudpar Sapta Nirwandar di Pulau Komodo, Rabu, mengatakan, pertumbuhan hotel di Labuan Bajo yang menjadi Ibu Kota Kabupaten Manggarai Barat semakin pesat seperti hotel yang pada 2006 hanya ada satu hotel kelas melati menjadi tiga hotel berbintang empat pada 2010 ditambah 37 hotel kelas melati.

"Perbandingannya kalau tahun 2006 hanya ada satu hotel representatif yaitu Hotel Ecolodge dengan hanya satu kamar ber-AC, maka sekarang sudah tumbuh tiga hotel berbintang empat yaitu Bintang Flores, Jayakarta, dan Prima," katanya usai kampanye Vote Komodo yang dihadiri Wakil Presiden Boediono dan enam menteri kabinet lainnya.

Selain itu menurut Sapta, akses transportasi udara semakin berkembang pesat dimana tahun 2006 hanya ada satu penerbangan dengan Foker-27 yang berhenti di Bima, maka tahun 2010 tercatat ada lima maskapai penerbangan yang bisa langsung mencapai Labuan Bajo, termasuk empat maskapai dengan perebangan rutin.

"Selain akses udara, juga mulai bermunculan layanan akses melalui kapal-kapal pesiar jenis Cruize yang tercatat tahun 2010 ini sudah ada 220 kunjungan," katanya.

Demikian juga dengan cindera mata bagi wisatawan semakin beragam melaluii upaya pembinaan yang dilakukan Pemda setempat sehingga saat ini dijumpai patung komodo, mutiara, dan kain tenun khas Labuan Bajo.

Tidak mengherankan menurut Dirjen, jumlah kunjungan wisatawan terus meningkat sejak tahun 2006 sampai 2010 yang tercatat masing-masing 17.673, 20.069, 21.726, 36.534, dan tahun 2010 sampai November tercatat 38.301 atau perkiraan mencapai 45.000 sampai akhir tahun 2010.

Hal senada dikatakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Manggarai Barat, Paulus Selasa bahwa sejumlah investor bidang perhotelan semakin gencar menanamkan modal di Labuan Bajo. "Tahun ini juga akan dibangun Seraton Hotel, hotel bintang empat karena semakin meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Taman Nasional Komodo," katanya.

Selain usaha perhotelan juga muncul usaha lain seperti diskotik dan bar karena 90 persen wisatawan adalah wisatawan asing.

"Dari 42.000 wisatawan tahun ini, 40 ribu diantaranya adalah wisatawan asing, sehingga tumbuh juga usaha yang sesuai kebutuhan mereka," katanya.

Ia mengungkapkan, rata-rata lama tinggal wisatawan itu 4,5 hari karena tidak hanya menyaksikan komodo, namun banyak obyek lain di sekitar Labuan Bajo antara lain taman laut dengan variasi ikan dan karang yang terlengkap di Indonesia, serta adanya "Bird Watch sebuah taman burung di Beliling, dan Danau Kelimutu.

"Jarak penerbangan Denpasar-Labuan Bajo hanya 1,5 jam membuat banyak wisatawan yang sudah datang ke Bali akhirnya tertarik datang ke sini," katanya. (*)
(T.B013/Z002/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010