Jakarta (ANTARA News) - Hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyebutkan, PKS yang merupakan anggota Sekretariat Gabungan (Setgab) paling tidak puas dengan kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono.

"Tingkat kepuasan konstituen partai politik atas kinerja SBY-Boediono terus menurun. Dari sekian banyak parpol, konstituen PKS yang merupakan anggota Setgab tingkat kepuasannya paling rendah, yakni mencapai 48 persen terhadap kinerja SBY dan 38 persen terhadap kinerja Boediono," kata Direktur Eksekutif LSI, Dodi Ambardi saat merilis hasil surveinya tentang "Evaluasi Publik Terhadap Kinerja Pemerintah 2010" di Kantor LSI Jakarta, Kamis.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan LSI pada 18-30 Desember 2010 dengan jumlah responden sebanyak 1.229 orang melalui wawancara tatap muka dan tingkat kesalahan (error) sekitar tiga persen itu sebanyak 79 persen konstituen Partai Demokrat (PD) puas dengan kinerja SBY, PPP 65 persen menyatakan puas, Partai Golkar 63 persen menyatakan puas, PKB 57 persen menyatakan puas, PAN 61 persen puas, PKS 48 persen puas, PDIP 52 persen puas, Gerindra 48 persen puas, dan Hanura 66 persen puas.

Sedangkan tingkat kepuasan atas kinerja Boediono, konstituen PD 52 persen puas, PDIP 45 puas, PPP 59 persen puas, Golkar 54 persen puas, PKB 39 persen puas, PAN 53 persen puas, PKS 38 persen puas, Gerindra 29 persen puas, dan Hanura 56 persen puas.

Peneliti senior LSI, Buhanudin Mutadi menilai wajar jika tingkat kepuasan konstituen PKS paling rendah dibandingkan partai-partai lain karena tingkat pendidikan dan pendapatan konstituen PKS memang cenderung lebih tinggi.

"Meskipun partainya merupakan partai koalisi, tapi tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan lebih tinggi dibanding konstituen partai koalisi lainnya. Logikanya semakin tinggi pendapatan dan pendidikan, maka mereka semakin kritis," katanya.

Dalam suvei itu juga menyebutkan, bahwa elektabilitas suara Partai Demokrat mengalami penurunan bahkan cenderung kembali pada hasil Pemilu 2009 lalu, sedangkan Golkar dan PDIP sejak pemilu 2009 berfluktuasi dan belum menunjukan trend yang konsisten.

"Yang menarik adalah merosotnya dukungan terhadap Partai Demokrat, ternyata tidak dibarengi oleh naiknya dukungan suara-suara partai lain, baik yang berada dalam kubu pemerintahan maupun oposisi seperti PDIP. Justru, jumlah pemilih yang abstain sangat besar, yakni 30 persen," kata Dodi Ambardi.

Hal itu bisa ditafsirkan bahwa partai-partai selain Demokrat kurang berhasil memanfaatkan penurunan dukungan Demokrat. Kemungkinan juga terjadi ketidakpercayaan publik terhadap semua partai politik," katanya.
(ANT/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011