Tunis (ANTARA News/AFP) - Pasukan keamanan menembak mati 13 orang di Tunis, ibukota Tunisia, dan daerah-daerah pinggiran pada Kamis malam, setelah Presiden Zine El Abidine Ben Ali memerintahkan polisi untuk berhenti menembaki pemrotes, kata beberapa petugas medis, Jumat.

"Mayat tiga orang yang terkena peluru dibawa ke rumah sakit di Kram, dekat Tunis, dan 10 mayat lagi dibawa ke rumah sakit Charles Nicole di Tunis," kata satu sumber kepada AFP.

Angka itu dikonfirmasi oleh petugas medis lain yang mengambil bagian dalam demonstrasi besar-besaran Jumat menentang Ben Ali di pusat kota tersebut dan dibubarkan oleh polisi yang menembakkan gas air mata.

Belum ada pernyataan resmi dari pemerintah mengenai berita kematian itu. (M014/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011