Washington (ANTARA News/Reuters) - Presiden Barack Obama berbicara dengan Presiden Hosni Mubarak, Selasa tentang keinginan AS bagi ketenangan di Tunisia dan berterima kasih kepadanya atas dukungan Mesir bagi pengadilan dukungan PBB di Lebanon.

Presiden Tunisia Zine al Abidine Ben Al lari ke Arab Saudi 14 Januari setelah kerusuhan terburuk selama pemerintahnya yang lebih dari dua dasa warsa itu. Negara itu dilanda konflik ketika perdana menteri sementara berusaha membentuk satu kabinet persatuan nasional.

"Presiden ... sependapat dengan Presiden Mubarak bahwa Amerika Serikat menyerukan ketenangan dan diakhirinya aksi kekerasan, dan meminta pemerintah sementara Tunisia menegakkan hak-hak asasi manusia universal dan menyelenggarakan pemilu-pemilu bebas dan adil untuk memenuhi aspirasi-aspirasi rakyat Tunisia," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

Pergolakan di Tunisia merusak citra pemerintah-pemerintah dukungan militer dari penguasa-penguasa Arab sementara kebal dari protes dan keluhan rakyat.

Mubarak, 82 yang berkuasa hampir 30 tahun dan diperkirakan akan ikut lagi dalam pemilu September, kendatipun ia belum mengatakan apakah akan berusaha bagi masa jabatan keenamnya.

Lebanon juga menghadapi krisis politik setelah pengadilan dukungan PBB mengeluarkan satu rancangan tuduhan dalam pembunuhan Rafik Hariri. Pemerintah yang dipimpin putranya jatuh pekan lalu menyangkut masalah itu.

Obama mengucapkan terima kasih kepada Mubarak atas dukungan Mesir pada pengadilan itu," yang akan berusaha mengakhiri era kebebasan dari hukuman bagi pmbunuhan politik di Lebanon dan menerima keadilan bagi rakyat Lebanon" kata Gedung Putih.

Obama dan Mubarak juga membicarakan usaha-usaha untuk memajukan perdamaian antara Israel dan Palestina.

Dan Obama mengucapkan belasungkawa kepada Mubarak dan rakyat Mesir atas serangan bom 1 Januari di sebuah gereja Kristen Koptik di Alexandria. Ia mendesak semua pihak meredakan ketegangan dan bekerja untuk memperbaiki hubungan di antara semua agama.(*)
(Uu.H-RN/H-AK/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011