Yogyakarta  (ANTARA News) - Persaingan para calon anggota legislatif (caleg) untuk mendapat dukungan suara sebanyak-banyaknya dari pemilih demi mendapatkan kedudukan di kursi legislatif membuat sebagian besar caleg berusaha keras untuk memenangi kursi panas itu, begitu pula dengan artis yang kini lebih sering terjun ke dunia politik praktis, Nurul Arifin.

Bintang film "Naga Bonar" itu menjadi caleg DPR RI nomor urut pertama dari Partai Golkar untuk daerah pemilihan Jawa Barat.

Ia menyatakan telah mendapat pelajaran berharga dari hasil penelitian yang dilakukannya selama enam bulan terhadap tiga sosok perempuan yang semuanya memiliki nama berawalan R dan berhasil duduk di tampuk pimpinan pemerintahan tertinggi.

Ketiganya adalah Ratu Atut Chosiyah Gubernur Banten, Ratna Ani Lestari Bupati Banyuwangi dan juga Rustriningsih saat masih duduk sebagai Bupati Kebumen sebelum menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Tengah.

"Tentunya ada pelajaran berharga yang dapat saya jadikan strategi cerdas dalam kampanye, yaitu mengetahui kelemahan saya," katanya saat menjadi pembicara dalam Seminar Internasional bertajuk "Gender and Politics"di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Sabtu.

Seperti yang dilakukan oleh Trio R, yaitu menggandeng kaum laki-laki untuk menjadi pasangan mereka maju dalam pemilihan kepala daerah. "Karena mereka sadar akan sangat sulit masuk ke wilayah laki-laki, sehingga menggandeng laki-laki untuk menjadi pasangan mereka. Saya menyatakan bahwa ini langkah yang cerdas," ujar Nurul yang kini sibuk sebagai dosen politik di Universitas Nasional.

Popularitas yang disandangnya sebagai artis film, bagi Nurul, tidak akan memberi nilai tambah bila tidak disertai dengan kualitas yang baik, bahkan terkadang mengundang suara negatif seperti yang dialaminya secara pribadi.

"Dunia politik itu buas dengan gesekan di lapangan yang kuat, dan ada `black campaign` yang menyatakan bahwa memilih saya adalah haram karena latar belakang tertentu," katanya.

Ia juga menyatakan, kekuatan untuk menjalin kerjasama dengan banyak pihak akan lebih ditingkatkan untuk menggalang suara, terutama dengan aktifis-aktifis perempuan.

Relawan-relawan muda pun telah ia siapkan selama empat bulan hingga pemilihan legislatif digelar pada 9 April untuk mendukung kampanyenya maju sebagai caleg.  (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2009