Jakarta (ANTARA) - Pelaksanaan cabang olahraga judo Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua dinilai sukses dan mendapat apresiasi dari sejumlah kontingen daerah yang ikut berlaga sejak 29 September sampai 3 Oktober di Kota Timika.

Untuk pertama kalinya, kompetisi judo tingkat nasional digelar di Kota Timika dengan fasilitas yang berkelas dan menunjukkan panitia sudah bekerja keras dalam menampilkan cabang olahraga ini setara dengan tingkat internasional.

"Untuk segi pelaksanaannya sudah sangat bagus, bahkan ini bisa disamakan dengan saat pelaksanaan Asian Games (2018) kemarin. Saya bisa tahu karena saat itu saya jadi salah satu delegasi," kata pelatih judo Jawa Timur Yoyok Subagiono di Timika, Minggu.

Menurut Yoyok, pelaksanaan kompetisi di kota yang sebelumnya belum pernah menggelar acara serupa ini adalah tantangan tersendiri. Panitia dituntut menyiapkan fasilitas dengan baik dari nol dan minim pengalaman.

Baca juga: Bali juara umum judo PON Papua dengan enam emas

Namun dalam PON Papua klaster Timika, arena judo tergarap dengan sangat baik dan bisa dipakai untuk pertandingan skala dunia, sambung Yoyok.

Fasilitas yang mumpuni juga disepakati oleh kontingen Bali, yang keluar sebagai juara umum judo.

Menurut manajer tim judo Bali, Agus Putra Adnyana, pertandingan dari hari awal hingga terakhir berjalan kondusif dan tidak ada masalah yang muncul.

Ini menandakan panitia membuat persiapan yang sangat matang sehingga mampu meminimalikan kendala selama kompetisi.

Baca juga: Bali akhiri judo PON Papua dengan emas keenam dari beregu campuran

"Secara keseluruhan pelaksanaannya sangat baik dan tertata. Papua sebagai tuan rumah, khususnya Timika, belum pernah menggelar kegiatan sebesar ini. Kami sangat mengapresiasi kerja keras Papua," kata Agus.

Kota Timika juga menyimpan kenangan tersendiri bagi salah satu judoka yang berlaga di Graha Eme Neme Yauwere.

Gregory Jeremy Pantouw, judoka dari kontingen DKI Jakarta, mengaku baru pertama kali ke Timika dan langsung terkesan oleh suasana kota yang masih bersih dan alami.

"Saat sampai di sini, hal pertama yang saya sadari adalah udaranya sangat bersih. Langitnya biru bersih, udaranya juga lebih enak dihirup. Beda sekali dengan di Jakarta. Di sini hawa bertandingnya lebih enak," pungkas peraih medali emas kelas -90 kg putra ini.

Baca juga: Nadia rayakan HUT ke-17 dengan hadiahkan perunggu untuk DKI

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021