Saya sangat percaya tidak ada kontradiksi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dan kewajiban untuk melindungi lingkungan hidup
Davos (ANTARA News) - Berpidato dalam World Economi Forum Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bahwa tidak ada kontradiksi antara ambisi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dengan kewajiban untuk melindungi lingkungan hidup.

"Saya sangat percaya tidak ada kontradiksi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dan kewajiban untuk melindungi lingkungan hidup," kata Presiden ketika berbicara sebagai panelis dalam forum diskusi redefinisi pembangunan berkelanjutan di World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, Jumat.

Presiden menyatakan kebijakan dasar pemerintah Indonesia adalah untuk meningkatkan kesejahteraan warga negaranya melalui pertumbuhan ekonomi sekaligus melindungi hutan tropis Indonesia.

Bagi Indonesia, lanjut Presiden, pembangunan berkelanjutan dipandang melalui konteks yang lebih luas dengan cara mengembangkan kapasitas untuk pertumbuhan ekonomi sekaligus menyusun kebijakan untuk pembangunan yang ramah terhadap lingkungan.

Kepala Negara mengatakan, Indonesia memang harus memperbaiki kesejahteraan masyarakat sesuai dengan target yang ingin dicapai dalam Millenium Developement Goals (MDG) dengan cara mengurangi kemiskinan yang melalui pembangunan bersifat inklusif sehingga bisa menciptakan keadilan dan pemberdayaan bagi seluruh warga negara.

Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, jelas Presiden, adalah dengan menyediakan akses kredit mikro yang baik kepada para pelaku usaha kecil dan menengah serta membuat jaring pengamanan sosial untuk memberikan kesempatan hidup yang lebih baik kepada kaum yang membutuhkan.

Presiden pun menyampaikan keyakinannya bahwa pembangunan berkelanjutan yang menghasilkan pertumbuhan ekonomi cukup bagus tanpa mengabaikan kewajiban menjaga lingkungan hanya bisa dicapai melalui inovasi sehingga bisa melahirkan teknologi ramah lingkungan yang kompetitif.

"Kalau itu terjadi maka pembangunan berjalan dengan sendirinya dan terhubung juga dengan kewajiban untuk menjaga lingkungan," ujarnya.

Presiden dalam forum diskusi dengan panelis Presiden Finlandia Tarja Halonen, Co CEO Research in Motion Jim Balsillie, CEO Wallmart Mike Duke, Presiden Meksiko Felipe Meksiko, dan Bill Gates itu juga menyampaikan komitmen Indonesia untuk menghijaukan kembali hutan gundul melalui kampanye menanam satu miliar pohon setiap tahun serta memerangi pembalakan liar.

Karena itu, Presiden menyampaikan keyakinannya bahwa dalam waktu lima tahun ke depan hutan Indonesia tidak hanya kembali normal tetapi keadaannya juga pasti akan lebih baik.

Sementara itu Presiden Meksiko Felipe Calderon menyampaikan kebijakan di negaranya untuk mengurangi angka kemiskinan sekaligus menjaga lingkungan dengan cara menyediakan bayaran bagi suku asli yang hidup di hutan tropis yang bisa menjaga hutan mereka.

"Banyak kebijakan publik yang sebenarnya bisa menciptakan pembangunan berkelanjutan. Kami membayar suku asli yang bisa melindungi hutan tropis sehingga sambil melindungi lingkungan kami juga memperbaiki kehidupan kaum yang paling miskin dengan meningkatkan pendapatan mereka," kata Calderon.

Diskusi bertema "How Can Sustainable Development Become a Driver of Inclusive Growth?" itu dimoderatori oleh kolumnis terkenal dari New York Times Thomas Friedman dan dibuka oleh pidato Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsan-Bangsa (PBB) Ban Ki-Moon.

(D013/S024/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011