Jayapura (ANTARA) - Atlet-atlet layar tuan rumah menyumbangkan dua medali emas tambahan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua melalui nomor Optimist putra dan Laser 4.7 putra di perairan Pantai Hamadi, Kota Jayapura, Kamis.

Medali emas nomor Optimist putra diraih oleh M Fasya Aldiansyah yang sejak perlombaan hari pertama hingga keempat selalu jadi langganan finis di posisi dua terdepan balapan.

Secara keseluruhan, Aldi mendapatkan nilai bersih 13.00 poin, diikuti atlet Kepulauan Riau Rahmad Zhairy yang meraih medali perak dengan nilai akhir 18.00 poin dan wakil Kalimantan Timur Regi Rio Valdo yang menorehkan 34.00 poin berhak membawa pulang perunggu.

Sementara itu, pelayar Aldo Rizki Zulkarnain memenangkan medali emas nomor Laser 4.7 putra untuk Papua selepas mencatatkan 13.00 poin.

Baca juga: Atlet layar putra Kepri sumbang satu emas dan satu perak 
Baca juga: Atlet layar Kaltim dan tuan rumah terdepan dalam perburuan medali emas 


Di hari terakhir perlombaan, Aldo finis pertama satu kali dari dua balapan, sementara medali perak didapatkan pelayar Kaltim Muhammad Farham yang mendapatkan 18.00 poin dan perunggu dimenangi Muhammad Selamat dari Riau dengan 30.00 poin.

"Kalau bicara kendala dan tantangan tentu ada, sejak hari pertama ada kalanya saya sempat kalah, kemudian naik lagi," kata Aldo ditemui selepas perlombaan.

"Tapi sedari awal saya memang ada motivasi untuk menargetkan emas, tidak mau perak atau perunggu," tambahnya.

Selama empat hari pertama, cabang olahraga layar PON Papua telah melombakan delapan nomor yang diikuti 60 atlet dari 13 provinsi.

Selanjutnya pada Kamis (7/11), dua nomor layar akan dilombakan, yakni Laser Handicap Marathon terbuka dan RS One Marathon terbuka, yang bakal diikuti 14 peserta dari sembilan provinsi. 

Baca juga: Oka Sulaksana kian di ambang emas layar PON Papua 
Baca juga: Dua atlet layar Papua dipastikan sumbang medali emas layar 
Baca juga: Pelayar gaek Oka Sulaksana masih pimpin hari kedua RSX putra 

 

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021