Mamuju (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat, mengakui, telah memenuhi 30 persyaratan untuk penegerian Universitas Sulawesi Barat untuk segera dilaporkan ke Dirjen Pendididkan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan Nasional di Jakarta.

"Segalah persyaratan yang dibebankan oleh dikti Kementerian pendidikan telah kami penuhi. Saat ini kami hanya menunggu waktu tepat untuk diantar langsung ke Jakarta,"kata Gubernur Sulbar, H.Anwar Adnan Saleh di Mamuju, Senin.

Menurut gubernur, proses penergian Unsulbar yang dibangun di Kabupaten Majene sudah didepan mata yang diharapkan saat kungjungan wakil presiden RI, Boediono bisa langsung menandatangani prasasti persemian universitas terbesar di provinsi ini.

"Kita tentu memimpikan dan berharap banyak saat kungjungan wapres ke Sulbar ini bisa meletakkan sejarah yang monumental yakni penegerian Unsulbar di Majene karena segala persyaratan sudah tak ada masalah,"kata dia.

Ia mengatakan, persoalan yang rumit selama ini yakni penerbitan sertifikat lahan diatas bangunan Unsulbar pun telah klar, sehingga proses penegrian itu dapat terwujud.

Dikatakannya, ada bebera item persyaratan yang menjadi pokok penilaian tim verifikasi Dikti di antaranya, penilaian Sumber Daya Manusia (SDM) dan penilaian aset sebagai prasarana pembelajaran mahasiswa.

"Penegrian Unsulbar tinggal di tangan Dikti apakah bisa memberikan rekomendasi untuk bisa menegrikan saat kunjungan Wapres yang direncanakan tanggal 19 Pebruari 2011 mendatang.

Anwar mengatakan, saat ini Unsulbar telah menampung ribuan mahasiswa yang kelak diharapkan menjadi generasi yang cerdas, berkualitas untuk membawa provinsi terbungsu ini menjadi provinsi yang bermartabat.

"Majene menjadi pusat pengembangan pendidikan sesuai dengan komitmen para pejuang pembentukan berdirinya Sulbar termasuk saya selaku pelaku sejarah pendirian provinsi ini,"terangnya.

Karena itu, semangat para pejuang harus dihormati untuk menjadikan kota Majene sebagai sentra pengembangan pendidikan di Sulbar. (ACO/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011