Denpasar (ANTARA News) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika bersurat kepada empat menteri Kabinet Indonesia Bersatu terkait rencana penutupan sementara Bandara Ngurah Rai, Bali serangkaian Hari Suci Nyepi, Tahun Baru Saka 1933 Sabtu, 5 Maret 2011.

"Surat tersebut disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Perhubungan Freddy Numberi serta Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring," kata Kepala Dinas Perhubungan dan Informatika Provinsi Bali I Made Santha, SE. MSi di Denpasar, Selasa.

Ia mengatakan, surat nomor 003.2/19476/DPIK tertanggal 30 November 2010 itu tembusannya juga disampaikan kepada tiga dirjen yakni Dirjen Perhubungan laut, darat dan udara Kementerian Perhubungan serta 23 instansi terkait di tingkat pusat dan Provinsi Bali.

Surat tersebut sengaja dikirim sejak dini, yakni empat bulan sebelum penutupan sementara Bandara di Tuban, Kabupaten Badung itu, dengan harapan masing-masing kementerian dapat meneruskan kepada seluruh perusahaan penerbangan di Indonesia maupun mancanegara.

Dengan demikian perusahaan penerbangan dalam dan luar negeri tidak menjadwalkan penerbangan ke Bali, saat umat Hindu melaksanakan Tapa Brata Penyepian, yakni empat pantangan meliputi amati geni (tidak menyalakan api), amati karya (tidak melakukan kegiatan), amati lelungan (tidak bepergian) dan amati lelanguan (tidak mengumbar hawa nafsu maupun tidak mengadakan hiburan/bersenang-senang).

Made Santha menambahkan, penutupan sementara Bandara Ngurah Rai kali ini, 5 Maret 2011 akan merupakan yang ke-13 kalinya sejak 1999, yang berlangsung selama 24 jam sejak pukul 06.00 Wita hingga jam 06.00 kembali keesokan harinya.

"Gubernur Pastika bersurat kepada menteri dan instansi terkait tentang penutupan Bandara Ngurah Rai itu diperkuat dengan surat Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, 1 September 1999, perihal pengoperasian Bandara Ngurah Rai," tutur Made Santha.

Surat edaran Gubernur Bali tersebut berisi larangan yang wajib ditaati semua pihak di Bali, ditujukan kepada seluruh instansi pemerintah (sipil, TNI, dan Polri), serta lembaga swasta masyarakat, lembaga keagamaan, lembaga adat, maupun perusahaan penerbangan dan perusahaan pelayaran.

Menurut Made Santha, PT (Persero) Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai jauh sebelumnya telah menyampaikan pengumuman penutupan sementara Bandara Ngurah Rai tersebut kepada semua perusahaan penerbangan internasional, baik di dalam maupun luar negeri.

Sosialisasi dilakukan sejak dini, termasuk keterlibatan biro perjalanan wisata dan kalangan hotel untuk memberikan informasi sejak awal kepada wisatawan yang ingin berkunjung ke Bali.

Dengan mengetahui informasi Hari Raya Nyepi, sekaligus penutupan sementara Bandara Ngurah Rai, pelancong dari berbagai negara diharapkan dapat terbang ke Bali sehari lebih awal atau menunda keberangkatannya sehari setelah Nyepi, harap Made Santha. (I006/S016/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011