Saat pengumuman atas temuan IPB jelas ada yang merasa dirugikan, terutama kalangan produsen. Tapi kenapa mereka harus mamasukan ke susu atau akibat kelalainya
Padang (ANTARA News) - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumatera Barat (Sumbar) meminta Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk meneliti ulang sampel susu yang diduga mengandung bakteri bakteri enterobacter sakazakii.

"Untuk menjawab keresahan masyarakat IPB mesti melakukan penelitian ulang sampel susu yang telah pernah dilakukan sebelumnya," kata Ketua YLKI Sumbar, Dahnil Aswad, MSi ketika diminta tanggapnya di Padang, Sabtu.

Menurut Dahnil, IPB merupakan institusi indenpenden dalam melakukan pemeriksaan susu dan bahan pangan lainnya, tentu masyarakat butuh kejelasan secara resmi atas temuan terbaru soal susu yang mengandung baktari tersebut.

Selain itu, pemerintah harus tegas dalam menentukan sikap dan mendorong IPB untuk menjawab kekhawatiran masyarakat, karena isu susu mengandung bakteri terus beredar.

Bahkan, kaum ibu-ibu belakangan kian khawatir untuk memberikan susu ke belitanya, karena belum jelasnya mana yang mengangdung bakhteri dan mana yang tidak.

Justru itu, menurut Dahnil, sampel yang sama diteliti IPB pada 2003-2006 tersebut, agar dilakukan kajian ulang dengan pengaktifan di Laboratoriun.

Sebab, IPB punya pakar dari kalangan dokter hewan yang bekompeten untuk mengkaji ulang. Setelah ada kajian dan harus diumumkan pemerintah bersama IPB dalam upaya meyakinkan masyarakat luas.

Terkait, masyarakat belum mengatahui persis, formula 1, 2 atau 3 yang ada kandungan bakteri, atau jenis lainnya. Yang mengetahui ini, tentu hasil kajian IPB.

Jika, sudah ada hasil dari penelitian oleh ahli di IPB harus diumumkan ke publik, karena bersangkutan dengan kemaslahatan rakyat banyak dan jangan melindungi kalangan pengusaha.

"Saat pengumuman atas temuan IPB jelas ada yang merasa dirugikan, terutama kalangan produsen. Tapi kenapa mereka harus mamasukan ke susu atau akibat kelalainya," katanya.

(*)

 

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011