Calon yang tidak lolos diberi waktu tiga hari untuk mengajukan banding. Meskipun pesimistis, kami tetap memanfaatkan kesempatan itu dan berjuang semaksimal mungkin
Surabaya (ANTARA News) - Kubu Arifin Panigoro akan melakukan upaya banding sebagai bentuk perlawanan terhadap Komite Verifikasi PSSI yang tidak meloloskan namanya sebagai bakal calon ketua umum PSSI pada kongres di Bali, 26 Maret 2011.

Juru bicara tim sukses Arifin Panigoro, Saleh Ismail Mukadar, kepada wartawan di Surabaya, Minggu, mengatakan bahwa tim penasehat hukum Arifin Panigoro sedang menyiapkan pembelaan untuk diajukan kepada Komite Verifikasi PSSI, Senin (21/2).

"Calon yang tidak lolos diberi waktu tiga hari untuk mengajukan banding. Meskipun pesimistis, kami tetap memanfaatkan kesempatan itu dan berjuang semaksimal mungkin," katanya saat jumpa pers di kantor KONI Jatim.

Saleh Mukadar mengatakan, Arifin Panigoro tidak tinggal diam dengan keputusan komite bentukan PSSI tersebut dan akan maju memberikan perlawanan terhadap kesewenang-wenangan PSSI yang berlindung di balik statuta.

"Tadi malam (Sabtu, 19/2) setelah ada pengumuman hasil verifikasi, Pak Arifin Panigoro telpon saya dan bilang terus maju untuk melawan," ujarnya.

Saleh yang juga Komisaris PT Persebaya Indonesia itu mengaku tidak terlalu kaget dengan hasil verifikasi soal bakal calon ketua umum PSSI yang tidak meloloskan George Toisutta dan Arifin Panigoro.

Ia justru menganggap Komite Verifikasi pimpinan Syarif Bastaman telah melanggar Statuta FIFA, PSSI dan juga Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN), karena meloloskan Nurdin Halid yang jelas-jelas pernah tersangkut kasus kriminal dan mantan narapidana.

"Alasan Komite Verifikasi sangat tidak masuk akal dan jelas-jelas melanggar statuta. Nurdin Halid sangat tidak layak menjadi calon ketua PSSI karena pernah menjadi narapidana. Dalam statuta FIFA dan PP nomor 16 tahun 2007, disebutkan seseorang yang pernah terlibat tindak kriminal dilarang menjadi pengurus organisasi olahraga," tegas Saleh Mukadar.

Mantan manajer Persebaya Surabaya itu menuding pengurus PSSI telah menafsirkan isi statuta FIFA untuk kepentingan pribadi dan golongannya. "Pasal soal kriminal di statuta telah dipelintir," tambahnya.

Saleh Mukadar juga mengajak masyarakat, insan sepak bola dan suporter untuk melakukan gerakan massa dengan menduduki kantor PSSI di Jakarta guna menuntut Nurdin Halid dan kroninya mundur.

"Sekarang ini gerakan sudah dimulai dan nanti ribuan suporter Persebaya yang sekarang sedang mendukung timnya di Bali, juga akan bergerak ke Jakarta," ujarnya.

Wakil Ketua Umum KONI Jatim, La Nyalla Mattalitti, pada kesempatan sama juga meminta pemerintah (Menegpora) dan KONI turun tangan menyikapi masalah PSSI, tanpa harus takut ancaman organisasi sepak bola itu dibekukan FIFA.

"Daripada PSSI dan sepak bola Indonesia tambah rusak karena dipimpin mantan narapidana, lebih baik dibekukan saja. Toh selama ini pemerintah juga tidak bisa berbuat apa-apa terhadap PSSI, karena ditakut-takuti statuta," ujar Nyalla.

Ia menambahkan masyarakat Indonesia dan pecinta sepak bola tidak boleh tinggal diam karena telah dizalimi pengurus PSSI.

"Kezaliman tidak boleh dibiarkan, harus dilawan. Bila perlu kita serbu ramai-ramai kongres di Bali, kalau Nurdin Halid dan kroninya tidak mau mundur dari PSSI," katanya.

(D010/I007/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011