Jakarta (ANTARA News)- Para peretas China berhasil membajak akses ke file-file rahasia pada komputer militer Korea Selatan untuk mencuri informasi tentang pembelian pesawat mata-mata dari Amerika Serikat, demikian seorang anggota parlemen dari partai oposisi Korsel seperti dikutip AFP.

Menurut Shin Hak-Yong, anggota Partai Demokrat dan komisi pertahanan parlemen Korsel, para peretas itu mengakses informasi dari komputer kementrian pertahanan sebagai usaha mencari tahu rencana Korsel membeli pesawat tanpa awak buatan Global Hawk.

"Seorang pejabat pemerintahan melaporkan insiden itu kepada saya..pemerintah belum mengajukan keberatan kepada China terkait masalah ini dan masih berdebat bagaimana mengatasinya," demikian seorang juru bicara mengutip pernyataan Shin, mengonfirmasi pernyataan anggota parlemen itu dalam surat kabar Chosun Ilbo, Senin.

Tahun lalu Seoul menyediakan 45,2 miliar Won atau setara 40,4 juta dollar untuk membeli pesawat mata-mata menyusul serangan terhadap kapal perang Korsel pada Maret 2010 dan menewaskan 46 pelaut. Serangan itu diduga dilakukan Korea Utara.

Ketegangan di perbatasan kedua negara terus meningkat setelah Pyongyang melancarkan serangan terhadap pulau terdepan Korsel dan menewaskan empat orang termasuk dua warga sipil November tahun lalu.

Pesawat mata-mata tanpa awak yang akan dibeli Korsel mampu mengintai hingga 200 kilometer ke utara perbatasan dua Korea.

Jepang juga sedang mempertimbangkan untuk membeli pesawat mata-mata tanpa awak dan rencana itu telah membuat China khawatir karena mencemaskan bahwa negara-negara tetangganya bisa memata-matai wilayahnya.

Sementara anggota parlemen dari partai berkuasa, Partai Nasional Raya, mengutip laporan pemerintah, mengungkapkan setidaknya 8.183  kali dari 21.899 percobaan peretasan terhadap sistem komputer pemerintah dilakukan oleh China. (*)
Liberty

Penerjemah:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011