mayoritas sepeda motor ojek online yang tengah menunggu pesanan makanan
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat akan melakukan penindakan terhadap sepeda motor yang parkir di atas trotoar Jalan Tanjung Duren Raya salah satunya dengan mencabut pentil ban.

"Kita akan lakukan penindakan ke lokasi. Penindakan berupa teguran hingga cabut pentil," kata Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat Erwansyah saat dihubungi, Jumat.

Baca juga: Petugas gabungan tertibkan pengojek yang parkir di trotoar

Menurut Erwansyah, pihaknya sudah beberapa kali melakukan penindakan tersebut. Namun demikian pengendara motor yang mayoritas merupakan ojek online itu masih saja kembali parkir di atas trotoar.

Hal tersebut dikarenakan ruko yang berada di sana tidak menyediakan tempat parkir yang layak.

"Sudah sering kita tindak, cuman mereka tetap balik. Sudah berulang ulang," kata dia.

Baca juga: Pengerjaan trotoar di Kembangan capai 60 persen

Erwansyah memastikan penindakan dan pemantauan di lokasi tersebut akan dilakukan secara maksimal agar para pejalan kaki bisa menikmati fasilitas trotoar tersebut.

Antara sempat menyambangi lokasi trotoar yang ada di Jalan Tanjung Duren Raya tersebut. Dari pantauan Antara, tampak belasan motor menutupi seluruh sisi trotoar.

Mereka parkir tepat di depan toko makanan yang berada di sepanjang Jalan Tanjung Duren Raya. Karena kondisi tersebut, pejalan kaki akhirnya terkena imbas dan harus berjalan di samping trotoar.

Baca juga: Penataan trotoar di Duri Kosambi Jakbar capai 55 persen

Selain itu, beberapa petugas parkir pun terlihat menunggu di sepanjang trotoar yang dipenuhi oleh motor tersebut.

Salah satu pejalan kaki bernama Yahya mengatakan bahwa kondisi seperti ini memang sering terjadi di lokasi tersebut.

Para ojol tersebut sengaja menunggu di sana agar lebih mudah jika mendapat pesanan makanan dari pelanggan.

"Ini memang setiap siang seperti ini, pada nunggu orderan. Saya jadinya harus jalan di bawah trotoar deh," kata Yahya.

Yahya mengaku sangat terganggu dengan kondisi ini. Pasalnya dengan berjalan di bawah trotoar, dirinya merasa tidak aman lantaran takut terserempet kendaraan.

Dia berharap pemerintah setempat melakukan tindakan tegas agar para pejalan kaki sepertinya bisa menikmati trotoar dengan aman.

"Ya harapan saya dikembalikan ke fungsinya. Trotoar ya buat jalan, bukan buat parkir," kata dia.

 

Pewarta: Walda Marison
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021