hingga saat ini jumlah kerja sama produktif dalam negeri 332, sedangkan kerja sama produktif luar negeri sejumlah 74 institusi.
Solo (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) terus memperkuat kerja sama dalam dan luar negeri dengan pengembangan cakupan program yang melibatkan dosen maupun mahasiswa.

Pada peringatan Milad ke-63 UMS di Solo, Rektor UMS Sofyan Anif di Solo, Sabtu mengatakan pengembangan cakupan program yang dilakukan di antaranya program pertukaran mahasiswa, magang pembelajaran, dan kuliah kerja nyata (KKN).

Pihaknya mencatat hingga saat ini jumlah kerja sama produktif dalam negeri 332, sedangkan kerja sama produktif luar negeri sejumlah 74 institusi.

Ke depan, dikatakannya, beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan di antaranya Summer Camp di University Tun Hussien Onn Malaysia, Edu-Cultural Fair 2019, International Food Festival, General Lecture Mobility for Students of International Programs, Oubound mobility program ke Malaysia, Taiwan, China, Thailand, Australia, Korea Selatan.

Ia mengatakan pada tahun 2021, UMS melalui program Bureau of Collaboration and International Affairs (BKUI) untuk internasionalisasi mendapatkan hibah Internasional Transfer Credit Online dari Dirjen Kelembagaan Iptek DIKTI dalam program pengembangan perguruan tinggi swasta (PP-PTS) untuk persiapan PTS menuju World Class University.

"Tujuannya adalah mendorong peningkatan reputasi akademik dan mendorong internasionalisasi perguruan tinggi sehingga perguruan tinggi di Indonesia dapat berada dalam jajaran perguruan tinggi tingkat dunia yang menjadi bagian dari World Class University," katanya.

Di sisi lain, dikatakannya, reaktualisasi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berbasis nilai-nilai Al-Islam dan kemuhammadiyahan dengan cara melakukan pengembangan sistem kurikulum berkemajuan.

"Untuk membentuk karakter dalam diri mahasiswa perlu juga dikembangkan sistem pembelajaran berbasis student center melalui pendekatan cooperatif learning secara konsisten," katanya.

Selain itu, dikatakannya, model pembelajaran jarak jauh merupakan model yang efektif dalam mengantisipasi era industri 4.0.

"Kami juga sudah saatnya untuk melakukan pengembangan model evaluasi pembelajaran dari yang bersifat konvensional menuju model authentic assessment. Dengan reaktualisasi dan reorientasi model pembelajaran inilah diharapkan lulusan UMS memiliki keunggulan kompetitif dan transformatif," katanya.

Selain itu, dikatakannya, dalam proses pembelajaran di kampus, mahasiswa akan mendapatkan berbagai pengalaman pendidikan pada aspek pengetahuan, sikap, dan ketrampilan secara seimbang.
Baca juga: Mendikbudristek minta mahasiwa UMS merdeka tentukan arah masa depan
Baca juga: Rektor UMS berpesan kepada lulusan untuk utamakan ilmu dan amal
Baca juga: UMS lakukan akselerasi capai "World Class University"

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021