Adanya Galeri Maritim Beltim dapat memajukan pariwisata yang memiliki multiplier effect (efek berganda)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengharapkan Galeri Maritim Belitung Timur (Beltim) yang menampilkan berbagai artefak kejayaan maritim nusantara, dapat meningkatkan kinerja sektor pariwisata di daerah tersebut.

"Adanya Galeri Maritim Beltim dapat memajukan pariwisata yang memiliki multiplier effect (efek berganda), karena berdampak pada pembangunan sektor lainnya untuk peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat," kata Plt. Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) KKP Kusdiantoro dalam siaran pers di Jakarta, Minggu.

Ia mengemukakan benda-benda peninggalan dari Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) pada saat ini tersimpan rapi di Galeri Maritim Beltim, yang menjadi daya tarik bagi wisatawan.

Beltim, lanjutnya, memiliki sumber daya arkeologi maritim yang sangat besar karena terletak pada jalur sutera laut, wilayah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya dan merupakan jalur perdagangan rempah dunia dengan berbagai komoditas rempah-rempah, salah satunya lada. Hal tersebut menjadi potensi besar terkait wisata edukasi maritim dan sejarah.

Hal tersebut dinilai sejalan dengan arahan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Menteri Trenggono menyampaikan bahwa riset selain untuk kepentingan pendidikan juga harus berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.

Menteri Kelautan dan Perikanan juga mendorong riset, pengangkatan, dan pengelolaan BMKT dilakukan oleh negara dan tak ingin diambil oleh pihak asing.

Galeri Maritim Beltim merupakan wujud dari hasil Kesepakatan Bersama antara Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (sekarang bernama BRSDM) KKP dengan Pemerintah Kabupaten Beltim Nomor 04/BALITBANG/KKP/KB/V/2016 dan 10/NK/II/2016 tentang Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Bidang Kelautan dan Perikanan di Beltim yang ditandatangani pada 30 Mei 2016.

Kusdiantoro menuturkan, sejak saat itu penelitian terkait arkeologi maritim dilaksanakan oleh Pusat Riset Kelautan (Pusriskel) BRSDM. Penelitian juga dilakukan secara terintegrasi dari laut hingga ke darat bekerja sama dengan pihak-pihak lainnya, seperti Pusat Penelitian Arkeologi Nasional dan Balai Arkeologi Sumatera Selatan, serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kepala Pusat Riset Kelautan I Nyoman Radiarta mengemukakan, Galeri Maritim Beltim ini sangat representatif, edukatif, dan penampilannya yang kekinian dipadukan pada teknologi QR code.

"Tempat ini menarik sekali. Penataan dan displaynya sungguh kekinian. Banyak sudutnya yang instagramable. Hal ini bisa membantu pemerintah dalam promosi saat wisatawan mengupload fotonya saat berada di sini," ujar Nyoman.

Ia mengutarakan harapannya agar tempat tersebut bisa dijadikan sebagai catatan bagi generasi muda untuk bisa belajar bahwa Belitung Timur dulunya jadi titik penting konektivitas perdagangan dunia seperti dari Eropa dan China.

Sementara itu, Bupati Belitung Timur Burhanudin mengatakan, galeri maritim ini tidak hanya menitikberatkan pada upaya perlindungan koleksi, tapi juga jadi titik penting dalam menjaga nilai-nilai yang dikandung oleh benda-benda peninggalan sejarah.

Menurut dia, galeri ini sebagai bentuk konkret dari Pemda dalam menjaga kelestarian sejarah khususnya bawah laut. Koleksi-koleksi yang dipajang pun sudah dianalisis oleh KKP dan Kemendikbud terkait dengan cerita sejarahnya.

Burhanudin ingin galeri ini dimanfaatkan secara maksimal, sekaligus meminta pada sekolah-sekolah agar membawa anak didiknya ke tempat ini supaya bisa memperluas wawasan anak-anak terkait sejarah jalur rempah Beltim.

Galeri ini memuat berbagai koleksi artefak sekitar 879 buah yang berasal dari BMKT di perairan Beltim, terutama perairan Timur Laut Beltim. Daerah tersebut merupakan taman wisata dan kawasan konservasi perairan gugusan pulau-pulau Momparang dan sekitarnya, yang telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 52/KEPMEN-KP/2017 tentang Kawasan Konservasi Perairan Gugusan Pulau-Pulau Momparang dan Perairan Sekitarnya Kabupaten Belitung Timur di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Baca juga: Kadin dorong pengembangan digitalisasi di industri maritim
Baca juga: Menteri KKP kunjungi Freire, jajaki perkuat kapal pengawas perikanan
Baca juga: KKP cari solusi dampak infrastruktur air terhadap kinerja perikanan

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021