Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto mengatakan, pemerintah mengutuk keras pelaku di balik kasus meledaknya bom di kawasan Utan Kayu, Jakarta Timur, Selasa.

"Pemerintah mengutuk keras pelaku tindakan teror yang telah dilakukan oleh siapapun. Tindakan ini sangat bertentangan dengan kemanusiaan dan bertentangan dengan upaya-upaya bersama kita untuk senantiasa menggunakan cara-cara yang damai, cara-cara yang demokratis, persuasif dalam mengelola setiap permasalahan," katanya, setelah rapat mendadak yang dilaksanakan di Gedung Kementerian Polhukam.

Rapat mendadak tersebut dihadiri Menko Polhukam, Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutanto, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Arsyad Mbai.

Djoko mengatakan, pemerintah bersama dengan aparat pemerintah lain yang terkait akan bekerja sekuat tenaga untuk mencari dan menemukan pelaku serta motif dari tindakan mengirim paket bom tersebut, secepatnya.

Ia menuturkan untuk saat ini kepolisian belum bisa menentukan motif dari pelaku pengeboman.

"Pada waktunya nanti, apabila bukti yang diterima dan diperoleh sudah cukup lengkap, akan segera diajukan ke meja hijau," katanya.

Djoko juga meminta pada masyarakat yang memiliki informasi apapun yang dapat membantu kerja kepolisian untuk mengungkap kasus ini, agar segera melaporkannya.

Ia juga mengingatkan pada segenap lapisan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Apabila ditemukan hal yang mencurigakan, katanya, masyarakat diminta untuk segera melapor pada kepolisian untuk dapat segera ditangani.

"Saya imbau segenap masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap sesuatu yang mencurigakan dan apabila ada hal yang sangat mencurigakan, yang dilihat, diperoleh, atau menurut informasi yang diterima dari seseorang agar tidak segan melaporkan pada aparat terdekat, sehingga ada penanganan lebih dini," katanya.

Sebelumnya, seorang pria tidak dikenal mengirimkan paket yang berisi sejenis buku ke Kantor Berita Radio 68 H, di kawasan Utan Kayu, yang ditujukan kepada Ulil Abshar Abdalla.

Paket mencurigakan itu diterima sekitar pukul 10.00 WIB. Sekitar pukul 13.30 WIB paket tersebut akan diserahkan pada Ulil yang namanya tercantum sebagai penerima paket, tetapi satpam menemukan sesuatu yang mencurigakan dalam paket tersebut dan melaporkannya pada Polsek Matraman.

Laporan tersebut diteruskan ke Polres Jakarta Timur dan Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polrestro Jakarta Timur, Komisaris Polisi Dodi Rahmawan, Ipda Bara Libra Sagita (23) segera turun untuk memeriksa paket tersebut. Tetapi, paket tersebut meledak sekitar pukul 16.05 WIB dan melukai Dodi dan Bara.(*)

(T.H017/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011