Pekerjaan rumah pemerintah masih banyak dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian kentang untuk industri. Itu harus segera dijawab agar kita tidak ketergantungan bahan impor
Jakarta (ANTARA) - Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti mengharapkan peluncuran tiga varietas unggul kentang industri oleh Kementerian Pertanian (Kementan) dapat memenuhi kebutuhan bahan baku komoditas tersebut, mengingat saat ini sebagian besar kebutuhan industri masih dipenuhi dari impor.

"Tentu kita sambut positif hadirnya varietas unggul ini. Semoga produktivitas pertanian, terutama kentang, semakin meningkat sehingga mampu mencukupi kebutuhan bahan baku nasional," ungkap Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti dalam keterangan pers, Jakarta, Jumat.

Ketiga varietas unggulan tersebut yaitu Medians, Ventury Agrihorti, dan Golden Agrihorti.

Lebih lanjut, Ketua DPD LaNyalla menilai potensi pengembangan kentang industri sangat tinggi disebabkan industri besar pengolahan kentang memerlukan bahan baku tidak kurang dari 100 ton per hari.

 

Karena itu, kata dia, pengembangan varietas unggul kentang ini dianggap harus didorong antara lain dengan inovasi dalam komoditas tersebut.

Berdasarkan data Kementan, luas penanaman kentang di Indonesia baru mencapai 75.160 hektare, dengan produksi 1.164.738 ton per tahun, dan produktivitas sebesar 16 ton per hektare.

Kendala lainnya, lanjut Ketua DPD LaNyalla, adalah 80 persen jenis kentang yang ditanam petani yaitu kentang sayur, bukan untuk memenuhi kebutuhan industri.

”Pekerjaan rumah pemerintah masih banyak dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian kentang untuk industri. Itu harus segera dijawab agar kita tidak ketergantungan bahan impor," ujar LaNyalla.

Baca juga: Golden Agrihorti inovasi kentang Balitbangtan untuk industri pangan

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021