Gelaran tahun ketiga ini kembali harus dilakukan secara daring karena saat ini masih dalam masa pandemi sehingga memang belum total seperti penyelenggaraan tahun pertama.
Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta kembali menghadirkan gelaran seni budaya Jogja Cross Culture yang pada 2021 mengangkat tema "Story of Jogja" yang dikemas dalam sajian karnaval indoor yang dapat dinikmati secara daring pada 10 November.

"Gelaran tahun ketiga ini kembali harus dilakukan secara daring karena saat ini masih dalam masa pandemi sehingga memang belum total seperti penyelenggaraan tahun pertama," kata Programme Director Jogja Cross Culture (JCC) RM Altiyanto di Yogyakarta, Jumat.

Masyarakat dapat menyaksikan Jogja Cross Culture tersebut melalui kanal Youtube milik Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta atau kanal Youtube JCC mulai pukul 19.45 WIB.

Baca juga: Sandiaga: WJNC tak kalah dengan karnaval kelas dunia

Meskipun digelar secara daring, namun Altiyanto memastikan seluruh seniman yang terlibat dalam kegiatan tersebut tetap menampilkan kreasi terbaik mereka.

Dalam penyelenggaraannya, JCC tidak hanya melibatkan seniman asal Yogyakarta saja tetapi juga berkolaborasi dengan masyarakat yang ada di tiap wilayah atau kecamatan.

"Antusias masyarakat pun sangat tinggi. Setiap kecamatan, 14 kecamatan, akan menampilkan suguhan kreasi yang berbeda-beda yang terbingkai menjadi sebuah jalinan cerita tentang Yogyakarta di masa lalu sampai sekarang," katanya.

Selain keterlibatan masyarakat di wilayah dan seniman Yogyakarta, JCC juga melibatkan seniman-seniman tari dari luar negeri maupun seniman asal Yogyakarta yang saat ini sedang bermukim di luar negeri.

"Seniman dari luar negeri mengirimkan vidoe karya mereka yang nantinya akan dikompilasi sebagai video tari dan ditayangkan saat JCC digelar," katanya.

Baca juga: Pemkot Pontianak akan kemas karnaval air jadi agenda wisata

Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, JCC diharapkan dapat berkembang menjadi sebuah event seni bergengsi sehingga setiap seniman yang tampil dalam acara tersebut akan merasa memiliki kebanggaan tersendiri.

"Sejak awal dicetuskan, JCC memang dikonsep sebagai ajang seni sehingga dapat menguatkan Yogyakarta sebagai kota seni yang menuntut agenda seni tetap setiap tahunnya," katanya.

JCC pertama kali diselenggarakan pada akhir 2019 yang saat itu dipusatkan di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta dan digelar secara langsung. Namun, pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia menyebabkan agenda tersebut harus digelar secara daring pada 2020 dan tahun ini.

"Harapannya, setiap seniman yang tampil dalam JCC bisa menampilkan karya terbaik mereka. JCC akan menjadi barometer puncak karya seniman sehingga penyelenggaraannya pun layak dinantikan setiap tahun," katanya.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021