Momentum yang telah kita lihat minggu ini terus berlanjut, dan laporan pekerjaan dan pengumuman Pfizer tentu saja memberikan titik data positif bagi investor...
New York (ANTARA) - Indeks-indeks utama Wall Street menetap lebih tinggi pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), mencetak rekor penutupan tertinggi dan membukukan kenaikan solid untuk minggu ini menyusul laporan pekerjaan AS yang lebih kuat dari perkiraan dan data positif untuk pil eksperimental Pfizer melawan COVID-19.

Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 203,72 poin atau 0,56 persen, menjadi menetap di 36.327,95 poin. Indeks S&P 500 menguat 17,47 poin atau 0,37 persen, menjadi berakhir di 4.697,53 poin. Indeks Komposit Nasdaq terangkat 31,28 poin atau 0,20 persen, menjadi ditutup pada 15.971,59 poin.

Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di wilayah positif, dengan sektor energi meningkat 1,42 persen, memimpin kenaikan. Sedangkan sektor perawatan kesehatan tergelincir 1,03 persen, merupakan satu-satunya kelompok yang menurun.

Indeks S&P 500 dan Nasdaq mencatat rekor penutupan tertinggi untuk sesi ketujuh berturut-turut, sementara indeks Dow Jones Industrial Average juga ditutup pada rekor tertinggi. Ketiga indeks membukukan kenaikan mingguan untuk minggu kelima berturut-turut.

Untuk minggu ini, Indeks S&P 500 naik 2,00 persen, Indeks Dow Jones bertambah 1,42 persen, sedangkan Indeks Nasdaq melonjak 3,05 persen.

Baca juga: Dolar sedikit turun setelah melonjak, ditopang data kuat pekerjaan AS

Laporan Departemen Tenaga Kerja pada Jumat (5/11/2021) menunjukkan pekerjaan AS meningkat lebih kuat dari yang diperkirakan pada Oktober karena rintangan dari lonjakan infeksi COVID-19 selama musim panas mereda. Pengusaha AS menambahkan 531.000 pekerjaan pada Oktober, lebih tinggi dari kenaikan 450.000 pekerjaan yang diharapkan.

Data terbaru mengikuti kenaikan pekerjaan yang direvisi naik sebesar 312.000 pada September, dan kenaikan pekerjaan yang direvisi naik sebesar 483.000 pada Agustus, ketika pemulihan pasar tenaga kerja melambat di tengah lonjakan COVID-19 yang dipicu varian Delta.

Uji coba pil antivirus eksperimental Pfizer Inc untuk COVID-19 dihentikan lebih awal setelah obat tersebut terbukti mengurangi 89 persen kemungkinan rawat inap atau kematian bagi orang dewasa yang berisiko terkena penyakit parah. Saham Pfizer melonjak sekitar 11 persen.

Berita itu terus berlanjut untuk ekuitas setelah investor awal pekan ini mencerna keputusan Federal Reserve untuk mulai mengurangi pembelian obligasi bulanan yang dilakukan untuk mendukung perekonomian.

Baca juga: Harga emas naik 23,3 dolar, terkerek nada "dovish" bank-bank sentral

“Momentum yang telah kita lihat minggu ini terus berlanjut, dan laporan pekerjaan dan pengumuman Pfizer tentu saja memberikan titik data positif bagi investor untuk memasukkan lebih banyak uang ke pasar saat ini,” kata Kepala Eksekutif  Horizon Investment Services, Chuck Carlson, di Hammond, Indiana.

Saham perjalanan naik setelah pengumuman Pfizer, dengan indeks maskapai penerbangan S&P 1500 melonjak 7,0 persen, dan operator pelayaran Carnival Corp, Royal Caribbean Cruises, dan Norwegian Cruise melambung antara sekitar 8,0 persen hingga 9,0 persen.

“Masih terlalu dini untuk definitif, tetapi (pil) ini terlihat seperti pengubah permainan sejati bagi banyak industri seperti rekreasi dan transportasi, Anda melihatnya tercermin dalam harga-harga,” kata Direktur Pelaksana New Vines Capital LLC, Andre Bakhos, di Bernardsville, New Jersey.

Berita Pfizer membebani saham pesaing seperti Merck, yang anjlok hampir 10 persen, dan pembuat vaksin COVID-19 seperti Moderna, yang merosot 16,6 persen.

Saham-saham yang disebut "tinggal di rumah" merosot, dengan Zoom Video Communications kehilangan 6,2 persen dan Netflix Inc merosot 3,4 persen.

Baca juga: Harga minyak naik, dipicu kekhawatiran baru ketatnya pasokan

Laba kuartal ketiga yang lebih baik dari perkiraan telah membantu mengangkat sentimen untuk ekuitas. Dengan sekitar 440 perusahaan telah melaporkan kinerja keuangannya, perolehan laba S&P 500 diperkirakan akan naik 41,5 persen pada kuartal ketiga dari tahun sebelumnya, menurut Refinitiv IBES.

Sekitar 11,5 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, dibandingkan dengan rata-rata harian 10,5 miliar selama 20 sesi terakhir.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021