Jayapura (ANTARA) - Technical Delegate (TD) cabang olahraga renang, Dimin, memastikan arena perlombaan dalam Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua di Arena Akuatik Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, siap digunakan.

Dia mengatakan persaingan peserta dalam pesta olahraga terbesar di Tanah Air untuk atlet disabilitas itu akan mulai bergulir Senin (8/11) hingga Sabtu (13/11).

"Persiapan sudah mulai memasuki tahap akhir dan Minggu sore nanti akan dilakukan gladi bersih panitia semuanya," kata Dimin kepada ANTARA di Jayapura, Minggu.

Menurut Dimin, persiapan arena perlombaan untuk Peparnas Papua berbeda dengan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua. Dalam perlombaan untuk atlet disabilitas, kata Dimin, banyak alat penunjang yang harus dipersiapkan.

Fasilitas seperti kamar ganti, toilet, dan yang lainnya juga tak luput dari perhatian demi kenyamanan atlet. "Selain itu akan ada pendamping atlet nantinya," ujar Dimin menuturkan.

Baca juga: Mengenal cabang olahraga renang Peparnas Papua

Berbeda dengan PON, jumlah medali yang akan diperebutkan pada tiap nomor perlombaan renang di Peparnas Papua akan jauh lebih banyak karena adanya klasifikasi pada setiap nomor.

Merujuk pada Technical Handbook (THB) cabang olahraga renang di Peparnas Papua akan melombakan 192 nomor dengan 12 klasifikasi dari lima gaya baik pada sektor putra dan putri. Gaya bebas meliputi 50m, 100m, 200m, dan 400m. Sementara gaya dada, gaya kupu-kupu, dan gaya punggung masing-masing 50m dan 100m. Adapun gaya ganti hanya 200m.

Jika dihitung secara keseluruhan, cabang olahraga renang pada Peparnas Papua akan memperebutkan 192 keping medali emas dengan rincian 105 untuk putra dan 87 untuk sektor putri.

Khusus untuk cabang olahraga renang di Peparnas Papua atlet yang akan tampil terbagi empat kategori yang menjadi dasar klasifikasi yakni hambatan fisik, hambatan penglihatan, hambatan intelektual, dan hambatan pendengaran.

Baca juga: Jendi Pangabean berharap kebijakan Peparnas Papua bisa jaga regenerasi

Perlombaan juga dibagi dalam dua kelompok yakni atlet elite dan atlet nasional.

Atlet elite adalah mereka yang pernah mengikuti ajang besar baik itu single event dan multievent seperti ASEAN Para Games, Asian Para Games dari edisi 2005 hingga 2018.

Khusus untuk atlet elite, Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia dan PB Peparnas menerapkan kebijakan pembatasan nomor perlombaan yakni atlet hanya boleh mengikuti satu nomor lomba dari dua pilihan nomor lomba.

Sementara atlet nasional adalah kelompok atlet yang belum pernah mengikuti ajang internasional dan maksimal boleh mengikuti tiga nomor perlombaan.

Pembatasan nomor perlombaan untuk atlet elite ini dilakukan sebagai upaya menjaga regenerasi.

Baca juga: Emas dan rekor nasional jadi misi Jendi Pangabean pada Peparnas Papua
Baca juga: Renang Kalsel targetkan 20 medali emas di Paparnas Papua
Baca juga: Perenang NPC Jambi bertekad tampil maksimal di Peparnas

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021