Sleman (ANTARA News) - Bhayangkari Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis memberikan bantuan kepada korban bencana erupsi Gunung Merapi dan bencana skunder banjir lahar dingin di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman.

"Bantuan ini diberikan kepada korban bencana erupsi Merapi yang saat ini tinggal di `shelter` Dusun Kentingan dan korban banjir lahar dingin di Dusun Plumbon dan Jaranan, di Desa Sindumartani, Ngemplak," kata Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Brigjen Polisi Ondang Sutarsa Budhi.

Menurut dia, bantuan kali ini merupakan yang kesekian kalinya dari Polda DIY untuk membantu meringankan beban para korban bencana erupsi Merapi maupun bencana skunder banjir lahar dingin.

"Nilainya tidak seberapa tetapi mudah-mudahan bisa dimanfaatkan dengan baik, untuk membantu saudara-saudara yang sedang ditimpa bencana," katanya.

Ia mengatakan, bantuan satu unit genset dan televisi 21 inchi diberikan untuk lokasi "shelter" Dusun Kentingan, Desa Sindumartani, Kecamatan Ngemplak.

"Televisi ini untuk nonton bersama di `shelter` ini agar ada hiburan serta memantau berita tentang Merapi, karena Sungai Gendol dan Opak masih menjadi bahan berita di televisi," katanya.

Ondang mengatakan, bantuan untuk Dusun Plumbon, Desa Sindumartani, Kecamatan Ngemplak yang menjadi korban banjir lahar dingin berupa bantuan uang saku dan paket perlengkapan mandi 74 sebanyak paket.

"Bantuan yang sama juga diberikan bagi masyarakat korban banjir lahar dingin di Jaranan, Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan," katanya.

Ia mengatakan, Polda DIY beserta jajaran akan selalu membantu masyarakat selama proses recoveri, khususnya untuk memberikan bantuan kebutuhan hidup maupun hiburan.

"Nanti rencananya kami akan bawa penyanyi dangdut atau campursari ke `shelte`r, semoga warga bisa terhibur," katanya.

Ketua Bhayangkari DIY Nina Ondang Sutarsa mengatakan korban banjir lahar dingin dihimbau untuk tetap semangat menghadapi cobaan. Semua bencana yang terjadi adalah kehendak alam dan manusia hanya bisa berusaha.

"Mudah-mudahan warga yang rumahnya hancur, harta bendanya hilang, rusak diberi kekuatan untuk melalui hidupnya kedepan," katanya. (ANT/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011