Solo (ANTARA News) - Kesebelasan Solo FC tidak mampu memenuhi ambisinya meraih poin karena dipecundangi tamunya Aceh United dengan skor 0-3, pada laga lanjutan Kompetisi Sepak Bola Liga Primer Indonesia 2011, di Stadion Manahan Solo, Minggu petang.

Pertandingan antara tim tuan rumah Solo FC melawan Aceh United yang disaksikan sekitar 12 ribu penonton, pada babak pertama keduanya kelihatan sulit menembus pertahanan lawan.

Tim asuhan pelatih Brangko Babic pada babak pertama sering melakukan serangan ke pertahanan Aceh United. Namun, pemain Solo FC kelihatan kesulitan menembus pertahanan Aceh United yang dikoordinir oleh Njanka atau sang kapten.

Tim Aceh United pertahanannya sangat solid, sehingga striker Solo FC Ricky dan Aji hampir tidak bisa berbuat banyak untuk menciptakan gol.

Dua kesempatan emas bagi Solo FC terjadi pada menit ke-11 dan ke-14 babak pertama. Namun, Ricky yang melakukan tendangan menyusur tanah bolanya membentur mistar gawang Aceh united yang dijaga Ruly.

Selain itu, Yunet Hardiyanto tendangan keras dari sisi kanan gawang Aceh, bolanya dapat ditepis ke luar kiper Ruly, sehingga tidak merubah kedudukan tetap 0-0.

Sebaliknya, tim Aceh United asuhan pelatih Lionel Chabonnier yang mengandalkan serang balik justru membuahkan gol melalui tendangan pinalti pada menit terakhir babak pertama oleh Njaka.

Gol Aceh United yang mendaptkan hadiah pinalti tersebut berawal dari pemain depan Yunarto yang lolos membawa bola masuk kepertahanan lawan. Yunarto kemudian dihadang oleh gelandang Solo FC, David dan terjadi handbal di dalam kota pinalti.

Wasit yang memimpin pertandingan, Marcus Warnner asal Jerman menunjuk titik pinalti untuk Aceh. Hadiah tendangan pinalti tidak disia-siakan oleh sang kapten Njanka, dan merobek gawang Solo FC, merubah kedudukan 0-1, untuk Aceh United.

Pada babak kedua Solo FC yang mendapat dukungan ribuan penonton Pasoepati mengambil inisiatif serangan untuk mengejar ketinggal atas tamunya Aceh United.

Namun, Solo FC yang asyik menyerang justru kembali kebobolan melalui Striker Aceh United, Yunarto, pada menit ke 51 babak kedua.

Gol kedua untuk Aceh United tersebut berawal dari Yunarto yang sendirian membawa bola dan berhasil melewati beberapa pemain pertahanan lawan dan mengecoh kiper Aleksander Vrteski, sehingga kedudukan menjadi 0-2 untuk tim tamu.

Gol ketiga Aceh kembali diciptakan pada menit ke-74 babak kedua, melalui sepak pojok yang diterima sundulan kepala pemain gelandang, Alvin, sehingga kedudukan berubah menjadi 0-3 untuk tim tamu.

Ketinggalan tiga gol tersebut, Solo FC memasukan pemain pengganti, yakni Slemet Widodo mengantikan Satri Aji, Bahroni keluar digantikan Wahyu Heru, dan Linggar masuk gantikan Ricky.

Namun, serangan Solo FC tetap kesulitan menembus pertahanan Aceh United. Bahkan, babak kedua justru bola banyak dikuasai pemain lawan.

Pertandingan Solo FC melawan Aceh United hingga akhir pertandingan babak kedua tidak berubah tetap 0-3 untuk tim tamu. Wasit Marcus Wanner mengadiahkan tiga kartu kuning, yakni Yunet dan David Micevski keduanya dari Solo FC, sedangkan satunya untuk Njangka (Aceh United).

Pelatih Aceh United Lionel Chabonnier mengatakan, pemainnya sangat disiplin dan mereka beramain sesuai yang diinteruksikan sehingga mampu meredamkan permainan tuan rumah.

"Kami puas kemenangan ini, yang pertama selama bermain di kandang lawan. Solo FC saat ini sedang kesulitan pemainnya banyak yang cedera," katanya.

Menurut dia, tim sangat kagum dengan sporter tim pendukung tuan rumah, karena mereka mau menerima kekalahan Solo FC yang baik.

Pelatih Solo FC , Branko Babic menjelaskan, timnya pada babak pertama bermain cukup bagus dan ada dua peluang, tetapi mereka tidak dapat memanfaatkan.

"Pada pertandingan ini, timnya bisa berlajar dapat kemenangan seperti yang diraih tim Aceh. Mereka menguasai pada babak kedua. Kami memang sedang kesulitan pemain depan akibat cedera," katanya.

Menurut Branko, timnya berjanji pada pertandingan selanjutnya akan bermain lebih baik, karena dua strikernya Stevan dan Zarko yang bisa diturunkan untuk memperkuat lini depan.(*)
(U.B018/M019)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011