Mamuju (ANTARA News) - Bentuk kejahatan pencurian ikan (illegal fishing) di wilayah perairan Kepulauan Balak-Balakang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, meningkat dan semakin tak terkendali, sehingga membutuhkan pengawasan secara serius dari pemerintah di wilayah itu.

Hal ini dikatakan Camat Kepulauan Balak-Balakang, Muhammad Ali di Mamuju, Senin, setelah dari menghadiri kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) tingkat kabupaten di Mamuju.

Menurutnya, aksi pencurian ikan di wilayah kepulauan semakin marak dan tak bisa dikendalikan sehingga berdampak terjadinya kerugian negara akibat ulah para pelaku illegal fishing tersebut.

"Para pelaku illegal fishing yang masuk ke perairan kepulauan Balak-Balakang dalam beberapa bulan terakhir cukup tinggi dan kami tak mampu menghentikan atas aksi mereka karena mereka memiliki sarana kapal yang lebih baik," katanya.

Ia mengatakan, persoalan ini harus ditangani secara serius oleh pemerintah dengan meningkatkan pengawasan pada wilayah terotorial di perairan Selat Makassar, khususnya sepanjang gugusan puluhan pulau di Balak-Balakang.

"Pengawasan pemerintah sangat lemah, sehingga para pencuri ikan leluasa mengambil potensi perikanan di daerah kami," terangnya.

Karena itu, kata dia, campur tangan pemerintah untuk melindungi kawasan perairan sangat diharapkan untuk meminimalisir terjadinya aksi illegal fishing.

Ali menjelaskan, potensi kekayaan laut pada sejumlah gugusan pulau di Balak-Balakang yang berbatasan langsung dengan provinsi Kalimantan Timur, sangat melimpah ruah.

Namun demikian, kekayaan yang melimpah itu tidak dinikmati nelayan lokal melainkan dikuasi oleh nelayan asing yang melakukan pencurian ikan dalam jumlah yang besar.

"bagaimana mungkin kami bisa menghentikan aksi mereka yang hanya mengandalkan perahu tradisional, sementara pelaku pencuri ikan menggunakan kapal yang canggih," terangnya.

Ia mengemukakan, wilayah Selat Makassar salah satu daerah yang masuk kawasan rawan terjadinya illegal fishing sehingga perlu dilakukan antisipasi secara serius.

"Illegal fishing di Indonesia terjadi sejak tahun 1970-an sampai sekarang begitu marak terjadi dan sulit diberantas. Bahkan, ada kecenderungan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya dengan modus operandi yang semakin beragam pula," katanya. (ACO/M019/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011