Jakarta (ANTARA News) - Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengatakan, partainya konsisten mendukung koalisi namun ingin menjadi anggota koalisi yang produktif.

"Partai Golkar tidak ingin pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono tidak mempunyai prestasi bagi rakyat," katanya di sela pertemuan Forum Komunikasi Eksekutif dan Legislatif dengan pimpinan Partai Golkar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, di Jakarta, Senin.

Oleh sebab itu, kata mantan Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) ini, Partai Golkar selalu memberikan ide-ide, gagasan dan masukan bagi pemerintah sehingga pemerintah berhasil melaksanakan tugas-tugasnya.

Mengenai berita adanya kontrak baru koalisi atau kontrak bagi partai pendukung pemerintah yang tergabung dalam Sekretariat Gabungan, Idrus mengatakan tidak ada kontrak baru koalisi namun yang ada adalah upaya penguatan kinerja koalisi.

"Saat ini bukan kontrak baru tapi penguatan kinerja karena selama koalisi berjalan 1,5 tahun, ternyata tidak efektif karena dijumpai berbagai masalah.

Upaya peningkatan kinerja itu, kata Idrus, antara lain dapat dilakukan dengan membuat mekanisme pertemuan koalisi. Misalnya diatur pertemuan tiga bulan sekali yang dihadiri ketua koalisi dan ketua umum partai pendukung pemerintah.

Namun Idrus menolak membuka upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja tersebut karena untuk itu ada saatnya. "Tidak etis jika diumumkan sekarang," katanya.

Sebelumnya (7/4), Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa mengatakan, draf penguatan koalisi yang baru hanya memperbaiki komitmen untuk sama-sama menyukseskan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono - Boediono hingga 2014.

"Sebetulnya sama, hanya komitmen saja. Tegas disampaikan di situ bahwa perjanjian tersebut tetap mengikat kita. Sebetulnya sama. Jiwanya sama semua," katanya.

Ia mengatakan, koalisi masih tetap bertahan dan semua partai koalisi pendukung pemerintah telah menerima draf yang baru.

"Tidak ada sesuatu seperti yang diberitakan macam-macam. Dan masing-masing pimpinan partai sudah membaca pada dasarnya seperti apa yang menjadi komitmen awal. Sama-sama menyukseskan pemerintahan SBY-Boediono dalam kerangka sistem presidensial," katanya.(*)
(T.U002/I007)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011