Jakarta (ANTARA News) - Pengamat pasar Farial Anwar mengatakan bahwa peluang indeks harga saham gabungan Bursa Efek Indonesia mencapai level 3.800 kian besar, meski untuk menuju ke sana masih memerlukan waktu.

"Kami optimis indeks BEI akan dapat mencapai level tersebut, asalkan pertumbuhan pasar terus terjadi, sekali pun ada aksi profit taking (ambil untung) yang bersifat sementara," katanya di Jakarta, Selasa.

Farial Anwar yang juga Direktur Currency Management Board mengatakan, masuknya dana asing ke pasar modal dalam jumlah besar merupakan faktor utama menguatnya indeks BEI.

Penempatan dana asing di pasar modal masih akan terjadi, bahkan semakin besar, sehingga mendorong indeks terus bergerak naik, ucapnya.

Pasar modal Indonesia, lanjut dia, yang makin berkembang menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang kian membaik dan menarik investor asing untuk lebih aktif bermain di pasar dalam negeri.

"Kami memperkirakan kondisi ini masih akan berlanjut pada tahun depan," ujarnya.

Farial Anwar mengatakan, penempatan dana asing di pasar Indonesia juga berkat adanya kepercayaan bahwa kawasan Asia merupakan motor penggerak ekonomi dunia.

Kawasan Asia seperti China dan India dinilai merupakan negara penggerak ekonomi di Asia, disusul Thailand, Malaysia dan Singapura yang tumbuh rata-rata delapan persen, ucapnya.

Namun, menurut dia pelaku asing lebih cenderung bermain di pasar Indonesia karena stabilitas politik yang cukup stabil, keamanannya yang terjamin, dan suku bunganya yang masih tinggi dan pertumbuhan ekonomi cukup meyakinkan.

"Karena itu peluang indeks untuk bisa mencapai level 3.800 cukup besar bahkan akan bisa mendekati level 3.900 poin," katanya mengakhiri.

(H-CS/B008/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011