Mamuju (ANTARA News)- Menteri Perikanan dan Kelautan Fadel Muhammad, mengemas program melalui lima pilar untuk memajukan sektor kelautan dan perikanan yang muaranya untuk kesejahteraan para nelayan yang ada di nusantara ini.

"Sejak saya mendapat amanah menjadi pembantu presiden dalam kabinet Indonesia bersatu jilid II, saya mencoba mengemas lima pilar tersebut untuk mencapai sasaran yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan yang hingga saat ini masih termarginalkan," kata Fadel Muhammad dalam acara temu wicara dengan masyarakat nelayan yang berlangsung di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Mamuju, Jumat.

Menurut dia, klaster pertama yang dikembangkannya yakni pengembangan hasil tangkap nelayan untuk menggenjot produksi semakin meningkat.

"Untuk produksi perikanan tangkap di Sulbar baru mencapai 70 ribu ton meskipun daerah ini memiliki potensi luar biasa. Potensi perikanan tangkap sangat potensial yang kami lihat melalui satelit yang bisa mencapai produksinya 230 ribu ton pertahun," ungkap dia.

Artinya, kata dia, hasil produksi perikanan tangkap di Sulbar masih sangat kecil yang didapatkan para nelayan apabila dibandingkan dengan potensi yang dimiliki daerah ini.

Klaster yang kedua, kata mantan gubernur Gorontalo ini, mengenai budidaya yang begitu luas lahannya mulai budidaya rumput laut, budidaya udang windu dan udang paname.

Namun begitu, potensi yang dimiliki daerah ini masih jauh tertinggal dari apa yang diharapkan dalam mendorong peningkatan hasil produksi budidaya di Sulbar.

"Pengembangan budidaya di Sulbar butuh perhatian serius. Kami yakin, jika ini dikembangkan secara maksimal maka pelan-pelan rakyat masyarakat pesisir Sulbar akan jauh lebih sejahtera," ujarnya.

Oleh karena itu, dirinya yang menyempatkan hadir di Sulbar juga membawa beberapa dirjen yang menangani lima pilar yang dikembangkan Kementerian Perikanan dan kelauatn.

"Mereka kami boyong ke Sulbar untuk melihat secara dekat potensi daerah ini untuk dikembangkan di masa kini dan yang akan datang," ucapnya.

Fadel Muhammad juga menyampaikan, pengembangan ketiga yakni pengolahan ikan sehingga memiliki nilai tambah yang tinggi bagi komunitas masyarakat nelayan.

"Pengolahan ikan harus kita bangun di Sulbar untuk meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan. Jika pengolahan ada di Sulbar maka ini akan mendorong ekonomi kerakyatan," ujarnya.

Program peningkatan kesejahteraan nelayan, kata dia, juga menjadi perhatian utama pemerintah untuk mensejahterakan nelayan dan membantu peningkatan usaha masyarakat nelayan.

"Program ini baru kami sosialisasi yang nantinya akan digenjot di tahun 2012. Kami yakni program ini akan berjalan optimal selama tiga tahun dan ini sudah mendapat persetujuan presiden Susilo Bambang Yudhoyono," ucapnya.

Ia menambahkan, lima klaster yang dikembangkan ini semuanya muaranya untuk membangun ekonomi kerakyatan yang lebih optimal dalam rangka menekan angka kemiskinan.(*)

(KR-ACO/R010)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011