Jakarta (ANTARA News) - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Irjen Pol Anton Bachrul Alam mengatakan bahwa pelaku bom bunuh diri di mesjid Adz Zikro, Mapolres Cirebon pada Jumat (15/4) adalah Muhammad Syarif usia 32 tahun.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan DNA dan tidak terbantahkan 100 persen," katanya di Jakarta, saat konferensi pers di Rupatama Mabes Polri di Jakarta, Senin.

Hasil pemeriksaan DNA kedua orang tua Syarif yakni bapaknya bernama Abdul Gofur dan ibunya bernama Srimulat dicocokan dengan DNA pelaku, kata Anton.

Peristiwa bom bunuh diri terjadi menjelang salat Jumat (15/4) di Mesjid Az-Zikro, Mapolres Cirebon sekitar pukul 12.00 WIB.

Saat itu pelaku mendekat ke posisi Kapolres Cirebon, AKBP Herukoco yang saat salat berdiri di baris nomor dua bagian depan.

Pelaku saat melakukan aksinya menggunakan lima lapis celana yang terdiri satu celana dalam, dua celana pendek dan dua celana panjang.

Bom ditaruh pelaku di sebelah kanan perut pelaku, maka saat meledak tersangka tewas yang hancur bagian perutnya.

Sebelum kejadian pelaku mengikat bomnya di daerah dada dan perut, kemudian dipindahkan ke sebelah kanan.

Adapun ciri-ciri dari pelaku tersebut adalah seorang laki-laki.

Dengan tinggi badan 180 sentimeter, berat badan 70 kilogram, wajah Mongoloid, golongan darah O dan kulit kuning adalah ciri khusus.

Hasil dari forensik lain adalah pada wajah memiliki jenggot, gigi seri ada yang patah dan dahi kiri ada bekas luka yang sudah sembuh.
(ANT)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011