Jakarta (ANTARA News) - Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Tjahjo Kumolo, mengatakan, Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri harus lebih progresif menghadapi aksi terorisme yang merebak di mana-mana.

"Makin maraknya serta kian terbukanya aksi gerakan terorisme yang sudah terstruktur, mengharuskan Densus 88 ditingkatkan dan diperkuat," katanya kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.

Apalagi, menurutnya, aksi-aksi teror sudah membuat keresahan masyarakat dan mengancam empat pilar kebangsaan RI yakni NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, Pancasila dan UUD 1945.

"Sudah saatnya Densus 88 lebih progresif dan Mabes Polri melakukan perencanaan `strategi pengembangan struktur Densus 88` secara profesional dan terbuka," tandasnya menanggapi aksi-aksi teror bom belakangan dan juga penetapan `siaga satu` terhadap terorisme," katanya.

Ia juga mendesak peningkatan peran koordinasi intelijen, operasi teritorial, deteksi dini dan meningkatkan persenjataan, maupun kaderisasi serta pengembangan Densus 88.

"Ini mutlak segera dilakukan, dan menurut saya DPR RI akan mendukung penuh (berupa) anggaran Densus 88 dan harus menjadi prioritas program pemerintah bidang politik, hukum dan keamanan (polhukam), khususnya renstra Polri dalam jangka pendek," ujarnya.

Tjahjo Kumolo juga mengingatkan Pemerintah harus meningkatkan kepekaan `mata telinga`-nya dengan mengefektifkan kekuatan teritorial terpadu melibatkan kecamatan dan kelurahan (termasuk RT, RW, Babinsa-Bantibmas) serta elemen masyarakat lainnya untuk bersatu.(*)
(M036/A041)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011