Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia mengharapkan Menteri Pertanian dan Kehutanan se-ASEAN (AMAF) satu suara dalam peningkatan cadangan beras demi ketahanan pangan sebagai antisipasi dampak buruk perubahan iklim.

"Kita berharap negara-negara ASEAN menyepakati peningkatan cadangan pangan di kawasan ini, selain menjamin ketahanan pangan juga dapat dijadikan alat stabilisasi harga," kata Menteri Pertanian Suswono usai mengikuti pertemuan ASEAN Economic Community (AEC) Council and European Union Commisioner for Trade di Balai Sidang Jakarta, Jumat.

Menurut Suswono, peningkatan cadangan pangan sebagai salah satu isu penting yang dibahas pada KTT ASEAN untuk menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Ia menjelaskan, sesungguhnya komitmen ASEAN dalam menjaga ketahanan menjadi wacana bersama ASEAN bersama Jepang, Korea Selatan, dan China (ASEAN Plus Three Emergency Rice Reserve/APTERR).

Total cadangan yang disepakati mencapai sekitar 878.000 ton yang masing-masing negara diberi tanggungjawab menyiapkan cadangan dalam jumlah tertentu.

Jepang, China, dan Korea Selatan menyiapkan lebih dari 200.000 ton beras, selebihnya disiapkan ASEAN.

"Indonesia sendiri diminta bertanggungjawab menyiapkan cadangan sekitar 12.000 ton, namun kita siap hingga 25.000 ton," ujar Suswono.

Ia menambahkan, kesiapan ASEAN untuk memenuhi cadangan beras tersebut diharapkan menjadi salah satu rekomendasi KTT ASEAN 2011 dan akan ditandatangani pada pertemuan AMAF ke 33 Oktober 2011 di Jakarta.

"Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah memberi arahan langsung, bahwa Indonesia sebagai tuan AMAF Oktober 2011 harus mendorong bagaimana cadangan beras tersebut tidak hanya antisipasi perubahan iklim tetapi juga stabilitasi harga," tegasnya.(*)

R017/R010

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011