Hong Kong (ANTARA News/AFP) - Sebagian besar pasar saham Asia berakhir naik pada Selasa, karena surplus besar perdagangan China dan berita optimis perusahaan di Jepang mendorong sentimen, namun ketakutan utang Eropa memberatkan setelah penurunan peringkat kredit Yunani.

Nikkei ditutup pada tertinggi setelah pindah masuk dan keluar dari wilayah positif, diangkat oleh laba kuat Toshiba dan berita positif dari Toyota, yang membantu mengimbangi kecenderungan turun yang disebabkan oleh yen yang melonjak.

Tokyo ditutup 0,25 persen atau 24,38 poin lebih tinggi pada 9.818,76 sedangkan Shanghai naik 0,39 persen pada sore hari.

Taipei ditutup 0,14 persen atau 12,20 poin lebih tinggi pada 9.023,28 tapi Sydney ditutup turun 0,65 persen atau 31 poin menjadi 4.725,8.

Hong Kong dan Seoul tutup untuk hari libur nasional.

Perdagangan tipis menjelang rilis data inflasi Rabu dari China, dengan banyak memperkirakan kenaikan harga akan berkurang pada April setelah mencapai tertinggi dua tahun 5,4 persen pada Maret.

Sebuah angka yang lebih tinggi dari 5,4 persen kemungkinan akan mengakibatkan kenaikan suku bunga lain oleh Beijing.

"Pasar akan mendapat dorongan jika pertumbuhan IHK April melambat dari 5,4 persen pada Maret," kata Amy Lin, analis Capital Securities, keapada Dow Jones Newswires.

Pasar regional diberikan beberapa dorongan oleh data dari China pada Selasa yang menunjukkan surplus perdagangan April melonjak menjadi 11,4 miliar dolar AS dari 139 juta dolar As pada Maret, dan jauh di atas perkiraan sebesar 1,0 miliar dolar AS.

Para analis mengatakan angka-angka bisa menunjukkan bahwa inflasi impor berkurang.

Tokyo berakhir sebagian berkat data dari China, mitra utama perdagangan, serta Toshiba yang mengatakan telah membukukan laba sebesar 1,7 miliar dolar AS untuk tahun yang berakhir Maret sedangkan Sumitomi Heavy melambung menyusul proyeksi kenaikan laba bersih 18 persen.

Tokyo juga diberi perangsang oleh laporan bahwa raksasa mobil Toyota akan mampu memulai produksi normal dua atau tiga bulan lebih awal dari yang diperkirakan setelah gempa bumi dan tsunami 11 Maret yang memukul manufaktur nasional.

Namun, kenaikan dibatasi oleh kekuatan yen dan kekhawatiran zona euro setelah Standard & Poor`s memangkas peringkat kredit untuk Yunani pada Senin mengutip kemungkinan restrukturisasi utang.

S&P memperingatkan proyeksinya sendiri menyarankan bahwa hanya penjadwalan pembayaran utang Athena tidak akan cukup dan bahwa investor swasta dan negara mungkin hanya mendapatkan kembali setengah dari uang mereka.

"Pengurangan pokok (modal) 50 persen atau lebih akhirnya bisa diperlukan untuk memulihkan beban utang Yunani ke tingkat yang berkelanjutan," kata S&P.

Berita itu menghantam euro dan perusahaan dengan eksposure ke zona euro, kata Yukifumi Watanabe, seorang pedagang di Himawari Securities.

"Penurunan peringkat S&P pada Yunani (dua tingkat ke single-B), adalah masalah besar dan kekhawatiran default tidak akan menghilang dengan mudah kali ini," katanya.

Euro berada di 1,4326 dolar di Tokyo dari 1,4358 dolar di New York pada akhir Senin. Mata uang tunggal Eropa juga jatuh ke 115,18 yen dari 115,31 yen.

Dolar berada di 80,37 yen dari 80,34 yen.

Penurunan peringat terjadi di tengah kekhawatiran yang meningkat di pasar, bahwa meskipun ada 110-miliar euro (160 miliar dolar AS) bailout (dana talangan) oleh IMF dan Uni Eropa tahun lalu, Yunani

tidak akan mampu untuk tetap di atas gunung utang yang lebih besar daripada satu tahun setengah dari seluruh output ekonomi.

Sydney diseret oleh saham keuangan, meskipun mata sebagian besar tertuju pada anggaran yang akan datang kemudian hari.

"Pasar saham Australia oversold dan saya mengambil kenaikan dari rata-rata pergerakan 200-hari minggu lalu sebagai tanda yang sangat baik," kata Bell Potter penasihat klien senior Stuart Smith.

Pada Senin di New York kebangkitan harga komoditas mendorong pasar saham, mengabaikan penurunan peringkat oleh S&P.

Dow Jones Industrial Average ditutup naik 45,94 poin (0,36 persen) pada 12.684,68.

Tapi kebangkitan minyak berumur pendek, dengan pasar berhenti sementara pada Selasa karena pedagang melakukan ambil untung.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juni, turun 1,21 dolar ke 101,34 dolar per barel di sore hari, sementara minyak mentah Brent North Sea turun 1,27 dolar menjadi 114,63 dolar.

"Baik Brent maupun WTI (West Texas Intermediate) sedikit lebih lemah setelah naik enam dolar dan tujuh dolar semalam, yang bisa mengakibatkan beberapa profit taking karena pedagang mengambil istirahat sebelum harga minyak naik lebih lanjut," kata Serene Lim, seorang analis minyak dan gas di bank ANZ Singapura.



Di pasar lain:

- Manila berakhir 1,08 persen atau 45,98 poin lebih tinggi pada 4.303,13.

Philippine Long Distance Telephone naik 3,1 persen pada 2.480 peso dan International Container Terminal naik 3,5 persen pada 49,50 peso.

- Wellington bertambah 0,28 persen, atau 9,77 poin menjadi berakhir pada 3.528,75.

Telecom naik 2,1 persen dan Fletcher Building datar di 8,98 dolar Selandia Baru sedangkan Pumpkin Patch naik 1,7 persen menjadi 1,21 dolar Selandia Baru. (*)

(Uu.A026/M012)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011