Jakarta (ANTARA) - Bos tim Mercedes Toto Wolff mengatakan pebalap Red Bull Max Verstappen memperoleh keunggulan dalam perebutan gelar juara dunia dengan Lewis Hamilton setelah merebut pole position Grand Prix Abu Dhabi pada Sabtu.

"Anda harus menyikapinya seperti ini. Skor 1-0 untuk mereka," kata Wolff dikutip Reuters.

Verstappen akan start dengan ban yang lebih lunak dari yang digunakan Hamilton setelah Red Bull memilih pendekatan strategi yang berbeda ketika Verstappen mendapati flat spot di ban medium yang ia gunakan di Q2 sehingga harus beralih ke soft.

Sang pebalap Belanda akan berupaya memanfaatkan ban soft yang lebih mencengkeram untuk menjaga posisinya di depan Hamilton, yang akan start dari P2 dengan ban medium.

Baca juga: Verstappen kalahkan Hamilton untuk pole position GP Abu Dhabi
Baca juga: Jawara-jawara F1 dorong masyarakat lakukan vaksinasi COVID-19


"Dari P2 saya akan lebih senang start dengan medium," kata Wolff. "Kami akan memiliki sedikit keuntungan di start, saya kira, dan di enam atau tujuh lap pertama bila ia membalap cepat.

"Kami bisa melaju lebih lama, kami bisa melakukan undercut yang agresif juga dan mencoba mengendalikan posisi trek. Malam ini kami akan menjalankan banyak program dan algoritma untuk melihat bagaimana hasilnya."

Wolff mengatakan laju jangka panjang Red Bull terlihat lebih baik saat sesi latihan Jumat, tapi Mercedes belum mampu mengoptimalkan performa ban mereka.

Verstappen merusak set ban mediumnya di Q2 dan beralih ke soft.

Di sesi terakhir kualifikasi, dia memanfaatkan slipstream melaju di belakang rekan satu timnya, Sergio Perez, tapi Mercedes tak menyuruh Hamilton dan Valtteri Bottas mengikuti langkah tersebut.

"Siapa yang akan lebih cepat besok akan menangi balapan, terlepas dari siapa yang start dengan ban apa," kata Wolff.

"Saya rasa dia (Hamilton) akan marah dan termotivasi pada besok untuk memburunya. Kami tertinggal dan terkadang itu bukan posisi start yang buruk."

Baca juga: Raikkonen tak sabar lagi rampungkan musim balap dan pensiun

Setelah merampungkan 21 balapan, Verstappen dan Hamilton menuju seri penutup di Yas Marina dengan koleksi poin sama untuk bertarung menentukan siapa yang menjadi raja musim ini.

Meraih hattrick lewat kemenangan di Grand Prix Arab Saudi yang kacau balau, Hamilton telah menutup defisit delapan poin dari sang pebalap Red Bull dan akan berusaha menjaga momentumnya untuk mengukir sejarah menjadi pebalap pertama yang meraih delapan gelar juara dunia.

Sedangkan Verstappen akan berupaya menghentikan dominasi pebalap Mercedes dalam tujuh tahun terakhir dan meraih titel pertama dalam kariernya.

Apabila kedua pebalap gagal meraih poin di Abu Dhabi sehingga tetap memiliki poin sama, maka Verstappen akan menjadi juara dunia karena ia memiliki sembilan kemenangan, lebih banyak dari delapan yang diraih Hamilton musim ini.

Atau apabila Hamilton finis P9 dan Verstappen finis P10 dengan satu poin bonus untuk lap tercepat, maka sang pebalap Belanda lah yang akan menjadi juara dunia untuk pertama kalinya.

P10 untuk Hamilton pada saat Verstappen finis di luar zona poin namun dengan lap terbaik maka sang pebalap Inggris akan menjadi juara dunia untuk kedelapan kalinya, karena poin lap tercepat hanya diberikan kepada pebalap yang finis sepuluh besar.

Pada pertengahan pekan ini, FIA telah mengeluarkan peringatan keras terhadap pebalap yang melakukan tindakan tidak sportif dalam seri penutup musim nanti, termasuk penalti pengurangan poin.

Baca juga: Verstappen merasa diperlakukan berbeda oleh steward F1
Baca juga: Pebalap tak sportif pada seri penutup Abu Dhabi bisa disanksi keras

 

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021