Bibit-bibit berkualitas dari persemaian merupakan komponen penting untuk merehabilitasi hutan dan lahan kritis pada wilayah DAS...
Jakarta (ANTARA) - Bibit berkualitas di persemaian memiliki peran penting dalam upaya rehabilitasi hutan dan lahan kritis di daerah aliran sungai (DAS), kata 
Pelaksana tugas Dirjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH) Dyah Murtiningsih.

"Bibit-bibit berkualitas dari persemaian merupakan komponen penting untuk merehabilitasi hutan dan lahan kritis pada wilayah DAS, dengan tujuan untuk meningkatkan daya dukung DAS sebagai sistem penyangga kehidupan," kata Plt. Dirjen PDASRH Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Dyah Murtiningsih  ketika menjawab pertanyaan ANTARA via aplikasi pesan dari Jakarta, Senin.

Komponen bibit penting untuk rehabilitasi, jelas Dyah, karena di beberapa wilayah DAS, tutupan hutan dan lahan yang masih baik dapat menekan laju aliran permukaan, menyimpan air, dan mengalirkan pada saat kemarau. Selain itu fungsi ekologis lain sebagai penyangga sistem kehidupan.

Baca juga: KLHK bangun persemaian besar di Kalbar dorong rehabilitasi hutan

Pentingnya fungsi persemaian itu juga membuat KLHK berencana membangun unit persemaian skala besar di Kalimantan Barat.

Sebelumnya Menteri LHK Siti Nurbaya pada Rabu lalu (8/12) mengatakan akan dibangun satu unit persemaian untuk memproduksi 10 juta bibit per tahun untuk rehabilitasi hutan dan lahan di Kalbar khususnya DTA Kapuas.

Menurut Dyah, di Kalbar sebelumnya telah ada dua persemaian dengan kapasitas yang masih kecil yaitu di Pontianak dengan produksi 750 ribu batang per tahun dan di Kabupaten Melawi 250 ribu batang per tahun.

Jumlah tersebut masih belum memadai untuk percepatan rehabilitasi hutan dan lahan di Kalbar. Tujuan pembangunan persemaian batu itu adalah untuk memenuhi kebutuhan bibit dalam rangka percepatan rehabilitasi hutan dan lahan di wilayah tersebut.

Baca juga: Pupuk Indonesia tanam 12.300 bibit pohon peringati Hari Menanam Pohon

Selain untuk rehabilitasi lahan, KLHK juga terus mendorong adopsi bibit dari persemaian dengan melakukan sosialisasi ketersediaan bibit dan pentingnya menanam pohon serta mendorongnya menjadi gaya hidup untuk melestarikan alam.

"Selain untuk penghijauan di atas, bibit-bibit tersebut dapat diambil secara gratis di 50 persemaian di seluruh Indonesia," jelasnya.

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021