Surabaya (ANTARA News) - Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) mulai serius menggarap segmen penonton televisi dari kalangan anak-anak dan remaja pada sejumlah tayangannya.

"Sebenarnya mulai tahun lalu segmen ini sudah kami garap, hanya saja tahun ini lebih serius lagi," kata Direktur Utama TVRI, Immas Sunarya, di Surabaya, Rabu.

Menurut dia, langkah itu diambil mengingat 80 persen penduduk Indonesia berusia 18 tahun ke bawah dan tidak banyak stasiun televisi swasta yang menggarap segmen tersebut, terutama yang bernapaskan edukasi.

Selama ini dari 138 jam siaran TVRI, baik lokal maupun nasional, segmentasi siaran untuk anak-anak dan remaja masih sekitar dua persen.

Selanjutnya secara bertahap siaran untuk segmentasi anak-anak dan remaja akan ditingkatkan menjadi 20 hingga 30 persen.

"Oleh sebab itu, siaran apa pun di TVRI, baik informasi, pendidikan, maupun hiburan akan kami perbanyak untuk segmentasi anak-anak dan remaja," kata Immas usai membuka "Focus Group Discussion" tentang Program TVRI yang diselenggarakan FISIP Universitas Airlangga Surabaya dan TVRI itu.

Beberapa acara TVRI untuk segmentasi anak-anak dan remaja itu di antaranya Pentas Seni dan Musik, Pentas Sore, Debat Mahasiswa, Referensiana, Track Record, Adrenaline, dan Astaga.

TVRI memiliki 27 stasiun televisi daerah yang tersebar di seluruh pelosok Nusantara atau berada pada kisaran 65 persen wilayah populasi penduduk Indonesia.

"Ini salah satu potensi yang kami miliki. Melalui FGD ini kami ingin memastikan, apakah 65 persen populasi itu memang menonton TVRI," katanya.

FGD yang digelar di Surabaya menghadirkan 20 peserta dari kalangan dosen, mahasiswa, pengamat sosial, wartawan, seniman, aktivis sosial, dan tokoh masyarakat.

Tahun ini TVRI menggelar tiga kali FGD dengan menggandeng Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Hasanuddin Makassar, dan Universitas Sriwijaya Palembang.

"Ada enam acara TVRI yang kami berikan untuk dibahas dalam FGD kali ini di Surabaya. Kami ingin mendapat masukan, apakah enam acara itu memang layak ditonton atau tidak," demikian Immas.
(T.M038/Z003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011