Pertandingan antara dua tim tersebut disaksikan sekitar lima ribu penonton. Pada pertandingan terakhir putaran pertama kompetisi LPI untuk Solo FC itu terlihat permainan kurang seimbang.
Tim tuan rumah sering melakukan kesalahan pada babak pertama, terutama dalam mengatur serangan sehingga bola mudah direbut lawan.
Bahkan, Asep Winarso dan kawan-kawan sering kehilangan irama permainan sehingga mereka sering kalah duel merebut bola.
Sebaliknya, serangan tim PSM dengan asuhan pelatih berasal dari Belanda, Wilhelmus Wim Rijsberger, sering membahayakan gawang tuan rumah yang dijaga Aleksander Vrteski.
Salah satu di antara dua peluang tim PSM pada babak pertama yang berhasil membuahkan gol melalui pemain gelandang Andi Oddang pada menit ke-19. Gol Andi Oddang melalui kerja sama yang bagus dengan Marwan Sayadeh.
Tendangan keras Andi dari sayap kiri ke gawang Solo FC, setelah dia berhasil melewati beberapa pemain belakang tim tuan rumah, sehingga kedudukan berubah menjadi 0-1 untuk PSM.
PMS kembali menggetarkan gawang Aleksander Vrteski melalui tendangan Marwan Sayadeh pada menit ke-41 sehingga mengubah kedudukan menjadi 0-2 untuk tim tamu. Kedudukan itu bertahan hingga babak pertama berakhir.
Memasuki babak kedua, tim Solo FC yang didukung para suporter Pasoepati mengambil inisitif serangan melalui Stavan Racic, Zarko Lazetic, dan Rikky Kristendi.
Namun, serangan pemain depan Solo FC tersebut sering digagalkan pemain belakang PSM yang terdiri atas Kwon Jun, Supriyono, Goran Subara, dan Satrio Syam.
PSM justru menambah gol pada menit ke-47 melalui tendangan keras Andi Oddang, setelah lolos dari penjagaan pemain belakang tim tuan rumah, sehingga kedudukan berubah menjadi 0-3.
Bahkan, PSM kembali menambah gol pada menit ke-62 melalui tendangan Marwan Sayadeh. Bola merobek gawang lawan sehingga skor menjadi 0-4.
Solo FC membalas dengan satu gol melalui tendangan pemain depan Stevan Racic, setelah mendapat umpan bola terobosan dari Zarko Lazatec, hingga menjebol gawang PSM yang dijaga Deni Marcel. Solo FC memperkecil kekalahan menjadi 1-4.
Kedudukan tersebut bertahan hingga wasit Stankonevic berasal dari Macedonia meniup peluit panjang, tanda pertandingan babak kedua berakhir.
Wasit selama pertandingan tersebut menghadiahkan kartu kuning kepada Slamet Widodo, Stevan, Sopian, Bahroni Fadli (Solo FC), dan Supriyono, Andi Oddang, serta Marwan Sayadeh (PSM).
Asisten pelatih Solo FC, Zoran Karadzic, mengatakan, timnya bermain memalukan karena kalah telak tim lawan.
Pemainnya, katanya, sering melakukan kesalahan terutama umpan bola.
Ia mengatakan, akan merombak total pemain pada putaran kedua mendatang.
Pelatih Tim PSM Makassar, Wilhelmus Wim Rijsberger, mengatakan, timnya bermain bagus terutama melalui penjagaan ketat terhadap lawan sehingga permainan Solo FC tidak bisa berkembang.
"Gol untuk Solo FC seharusnya tidak terjadi jika pemainnya tidak kehilangan konsentrasi," katanya.(*)
(U.B018/M029)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011