Kuala Lumpur (ANTARA News) - Mahasiswa asal Malaysia masih yang terbanyak diantara mahasiswa asing yang mengambil program studinya di perguruan tinggi di Indonesia dengan jumlah mencapai 6000 orang, bahkan tahun ini ditargetkan meningkat 20 persen dibanding sebelumnya.

"Mahasiswa dari Malaysia tetap jadi pasar potensial untuk perguruan tinggi di Indonesia," kata Kepala Sub Direktorat Kerja Sama Antar Lembaga Ditjen Dikti Kementerian Pendidikan Nasional Purwanto Subroto saat di jumpai di Indonesia Education Expo 2011 di Putra World Trade Centre (PWTC) Kuala Lumpur, Minggu.

Melalui kegiatan pameran ini diharapkan semakin besar minat para pelajar Malaysia yang ingin meneruskan jenjang pendidikan perguruan tingginya di Indonesia.

"Tahun ini, kami targetkan jumlahnya naik sekitar 10 hingga 20 persen dibanding tahun lalu menjadi sekitar 7200 siswa," ungkapnya.

Dari sejumlah peserta pameran, beberapa diantaranya telah mendapatkan aplikasi dari pelajar Malaysia yang ingin berkuliah di Indonesia terutama untuk bidang studi kedokteran, farmasi, ilmu agama Islam termasuk untuk fakultas tehnik.

"Selama tiga hari pameran, sejumlah pelajar yang ditemani oleh orang tuanya berminat untuk kuliah di Indonesia," ungkapnya.

Diakuinya, pameran di Kuala Lumpur ini memang tidak terlalu ramai jika dibandingkan di dalam negeri tapi sebagai langkah awal terbilang cukup memadai karena sejumlah pelajar dan orang tua berkunjung ke sejumlah stand peserta pameran.

Namun demikian, lanjut dia, Kementerian Pendidikan Nasional akan terus memperkuat publikasi di negeri ini terutama melalui bantuan penuh dari KBRI Kuala Lumpur.

"Pameran ini baru yang pertama kali sehingga ke depan harus lebih baik dari sekarang," ungkapnya.

Senada disampaikan Sub Direktorat Program Internasional Institut Pertanian Bogor (IPB) Muhammad Agil bahwa jumlah mahasiswa Malaysia yang kuliah di IPB merupakan yang terbanyak dibanding mahasiswa asing lainnya.

"Jumlah Mahasiswa Malaysia di IPB 100 orang," kata Agil dengan menambahkan bahwa pihaknya juga melakukan kerja sama dengan Universitas Pertanian Malaysia (UPM) melalui program magang sekitar 5-6 mahasiswa.

Program magang tersebut kepada calon dokter hewan tingkat akhir masing-masing 5-6 orang dari UPM dan IPB sebagai bentuk untuk meningkatkan kemampuan mereka.

"Dari IPB mereka dikirim sebanyak 5-6 orang untuk mempelajark i lebih mendalam soal pengembangan kuda agar nantinya di menciptakan kuda Indonesia yang berkualitas bagus. Sebaliknya dari UPM, mengirim mahasiswanya di bidang kedokteran hewan," ungkapnya.

Sementara itu, para mahasiswa Malaysia yang kuliah di perguruan tinggi di Indonesia tersebar dibeberapa universitas seperti Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjajaran, Universitas Sebelas Maret, Unibversitas Sumatera Utara, Universitas Muhammadiyah Surakta arta serta beberapa tempat lainnya.

"Kalau di ITB jumlahnya mencapai 150 mahasiswa," kata asisten Direktur Hubungan Internasional ITB, Tatacipta Dirgantara.

Sementara itu, perguruan tinggi yang berpameran tersebut adalah Universias Indonesia (UI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Padjajaran (Unpad), Universitas Sebelas Maret, Universitas Andalas (Unand), Institut Manajemen Telkom Bandung.

Lalu, Universitas Mulawarman, Universitas Parahyangan, Universias Riau, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Mustopo Beragama, Universitas Negeri Yogyakarta dan Politeknik Manufaktur Bandung serta Universitas Pasundan. (*)
(T.N004/ANT)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011