"Kita hendak membahas dengan terlebih dahulu mendengarkan presentasi gubernur menyangkut sistem transportasi kota besar dan upaya mengatasi kemacetan lalu lintas," ujar Presiden di Kantor Kepresidenan Jakarta, Kamis, ketika memimpin rapat kabinet paripurna.
Masalah kemacetan dan pengaturan sistem transportasi kota besar menjadi agenda rapat kabinet paripurna tersebut.
Hadir dalam rapat kabinet tersebut gubernur dari enam provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, dan Bali.
Kepala Negara menyatakan kemacetan adalah persoalan serius yang harus segera dicari solusinya meski tidak mudah untuk diselesaikan karena kota-kota besar di Indonesia memang tidak dirancang untuk menerima beban lalu lintas yang besar.
"Saya tahu ini masalah pelik dan tidak selalu mudah diatasi. Karena itu jangan terlalu cepat menyalahkan karena memang ini pelik," ujarnya.
Meski demikian, Presiden tetap meminta agar persoalan kemacetan di kota besar menjadi perhatian utama para kepala daerah karena terkait dengan kepentingan masyarakat serta berpengaruh pada daya saing ekonomi.
"Itu masalah yang kita hadapi, namun para gubernur bagaimana pun harus ada solusi, harus ada opsi. Kesulitan warga, jeritan mereka semua harus kita jawab dan jangan sampai mereka kehilangan harapan," tuturnya.
Presiden menegaskan pemerintah pusat tak akan mengambilalih persoalan kemacetan dari pemerintah daerah karena bagaimana pun pemerintah daerah yang lebih bertanggung jawab untuk mencari solusi yang tepat.
Namun demikian, lanjut dia, pemerintah pusat memiliki kewajiban untuk memastikan setiap pemerintah daerah memiliki solusi tepat untuk mengatasi masalah kemacetan.
Untuk itu, Presiden mengatakan, pemerintah pusat siap memberikan bantuan dan fasilitas kepada pemerintah daerah dalam upaya mengatasi masalah kemacetan.
Selain membahas masalah kemacetan, rapat paripurna yang dihadiri oleh Wakil Presiden Boediono dan menteri-menteri Kabinet Indonesia Bersatu II itu juga membahas masalah penanggulangan kemiskinan melalui program pengadaan rumah dan angkutan umum murah, air bersih dan listrik murah, serta memajukan kehidupan nelayan dan masyarakat pinggiran perkotaan.(*)
(T.D013*F008/A041)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
2. Begitu juga dalam kehidupan kita memiliki bermacam bentuk kebutuhan, penggunaan alat bantu dan waktu yg berbeda
3. oleh karena itu begitu juga dengan kendaraan dalam kehidupan manusia yg berbeda bentu, besar kecilnya, dan waktu yg berbeda perlu dibutuhkan.
4. jadi truk, sebnagai mobil alat pembantu dan bus dan mobil kendaraan pribadi baik sedan maupun mini bus alat pengangkut juga, yg berbeda kebutuhan nya.
5. kalau Tuhaqn tidak membagi waktu dan perbedaan kegunaannya, maka akan kacau alam ini, ada siang dan malam yg bergantian keluar dan kegunaan nya matahari dan bulan, begitu juga binatang malam, subuh, pagi, siang dan sore berbeda fungsi dan kehidupannya.
Bagaimana dghn kendaraan yg harus juga dibagi antara keluar dari jam 05.30 s/d 10.00 adalah kebutuhan transport manusia yaitu sedan, mini bus dan bus besar, dari jam 10.00s/d 16.00 adalah kebutuhan penunjang seperti angkutan truk baik besar dan ukuran sedang bisa leluasa, dan dari jam 16.00 s/d 20.00 kembali utk manusia, dan dari jam 20.00 s/d 05.30 kembali utk aqngkutan barang.
Niscaya akan bijaksana dan mereka kita kita ini dapat mengatur kehidupan alam, manusia dan kebutuhan nya yg tidak saling ego yg mengakibatkan semua berantakan. Tuhan sudah beri contoh kepada kita. keseimbangan dan saling mengerti dan saling menunjang akan m,embuat kedamaian kehidupoan baik di ongkos, waktu dan emosi