Jakarta (ANTARA News) - Ketua Panitia Kerja konversi minyak tanah ke gas LPG DPR Zainudin Amali menegaskan DPR akan terus mengawasi program tersebut agar bisa dilaksanakan oleh pemerintah sampai tuntas karena bisa menghemat keuangan negara hingga Rp33,3 triliun.

"Komisi VII telah membentuk panja konversi minyak tanah ke LPG untuk mengawasi jalannya kebijakan ini hingga tuntas," kata Zainuddin Amali saat seminar "Rekam Jejak Perjalanan Program Minyak Tanah ke LPG Menuju Ketahanan Energi" di Jakarta, Selasa.

Seminar tersebut juga menghadirkan pembicara Ketua Komunitas Warteg, Kalimatun Sawa, serta Direktur Hilir Kementerian ESDM Saryono Hadiwidjoyo.

Lebih lanjut Zainudin menjelaskan bahwa tidak mudah untuk mengubah kebiasaan masyarakat yang telah lama terbiasa menggunakan minyak tanah.

Hingga saat ini dalam hitungan yang ada konversi minyak tanah ke LPG tersebut setidaknya telah bisa menghemat dana subsidi hingga Rp33,3 triliun per tahun. Konversi sudah bisa dilaksanakan di 28 provinsi di Indonesia.

"Untuk sosialisasinya memang menjadi tanggung jawab pemerintah, namun pada kenyataannya PT Pertamina yang menjalankan sosialisasi tersebut sehingga jika ada masalah masyarakat langsung menunjuk PT Pertamina," kata Zainudin.

Karena itu, tambah Zainudin, panja mendorong pemerintah yang bertanggung jawab atas program ini untuk langsung melakukan sosialisasi kepada masyarakat secara masif.

Sementara itu Direktur Hilir Kementerian ESDM Saryono Hadiwidjoyo mengatakan, pemerintah memiliki target ketahanan energi hingga tahun 2025 dengan melakukan diversifikasi energi.

"Program konversi minyak tanah ke LPG ini salah satu poin utama diversifikasi energi untuk mengurangi ketergantungan terhadap BBM sehingga tercapai ketahanan energi nasional," kata Saryono.(*)
(T.J004/S024)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011