Washington (ANTARA News/AFP) - Presiden AS Barack Obama berjanji pada dunia bahwa dia akan menempuh kebijakan yang sama sekali lain dari kebijakan pemerintah AS terdahulu pimpinan George Bush dalam soal pemanasan global lewat ukuran-ukuran domestik baru yang dirancang untuk memperkuat pengembangan kendaraan berbahan bakar efisien. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Hillary Clinton mengangkat seorang perunding veteran dalam Protokol Kyoto sebagai utusan khusus bidang perubahan iklim, sebuah sinyal kuat yang dikirim pemerintahan Obama ditengah harapan para pemimpin dunia bahwa tahun ini mereka bisa menyepakati pakta pemanasan global yang bersejarah. "Kami akan tegaskan pada dunia bahwa Amerika siap memimpin (kampanye anti pemanasan global)," kata Obama merujuk kebijakannya yang jelas bertentangan dengan langkah mantan Presiden George Bush yang enggan berpartisipasi dalam upaya internasional memerangi perubahan iklim. "Untuk melindungi iklim dan keamanan kolektif kita, kita mesti bersama-sama menyerukan sebuah koalisi global sejati," kata presiden, hanya enam hari sejak pelantikannya, dalam sebuah seremoni di East Room, salah satu ruang kepresidenan di Gedung Putih. Obama telah menandatangani memorandum yang dirancang untuk membangkitkan lagi industri otomotif Amerika dengan mendesain kendaran-kendaraan baru berbahan bakar efisien untuk mengurangi ketergantungan AS pada sumber energi yang disebutnya menjadi ladang uang para diktator, disamping untuk menggairahkan kembali perekonomian AS. "Hari-hari dimana Washington setengah hati telah berakhir. Pemerintahan saya tidak akan menyangkal fakta bahwa kita akan dituntun mereka," kata Obama menyerang para penasehat Bush yang dituduh memanipulasi sains untuk kepentingan ideologi. Obama menginginkan Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) untuk mempertimbangkan menghadiahi California dengan sebuah surat tuntutan untuk mengatur batas emisi karbon pada kendaraan yang dituduh menjadi penyebab pemanasan global. Pemerintahan mantan presiden George W. Bush telah merintangi upaya-upaya sejumlah besar negara-negara Barat dan lusinan negara lainnya untuk menentukan sendiri batas emisi gas karbondioksida. Gubernur California Arnold Schwarzenegger menyambut gembira pernyataan Obama ini. "Dengan keluarnya pengumuman Presiden Obama, hanya kurang dari seminggu setelah pemerintahnya dilantik, jelas sudah bahwa California dan lingkungannya kini menjadi sekutu kuat Gedung Putih," kata Arnold dalam pernyataan resminya. Obama juga telah memerintahkan Departemen Transportasi untuk memproduksi haluan-haluan yang mensyaratkan kendaran-kendaraan di AS memenuhi batas rata-rata energi efisien 35 mil per galon sampai tahun 2020. Tidak hanya itu, Presiden AS baru ini juga menandaskan bahwa dia akan mendesak negara-negara berkembang raksasa mengambil langkah lebih luas lagi dalam soal pembatasan gas rumah kaca. "Saya telah tandaskan bahwa kita akan beraksi, tapi dunia juga mesti beraksi. Itu berarti bagaimana kami tidak akan membiarkan keleluasaan pada para diktator dan dolar untuk para teroris, dan itu juga mengenai bagaimanan kami akan menjamin negara-negara seperti China dan India mengambil bagian seperti yang tengah kita inginkan perbuat untuk lingkungan kita," papar Obama tandas. Para pecinta lingkungan menyambut positif OBama setelah bertahun-tahun mereka terus bertarung dengan Gedung Putih dalam hal perubahan iklim. "Ini sebuah awal yang hebat," kata David Yarnold, Direktur Eksekutif Environmental Defense Fund kepada AFP. "Janji Obama ini akan mendorong jutaan lapangan kerja baru, memperbesar (efektivitas) paket stimulus (ekonomi) dan mengalirkan manfaat-manfaat buat lingkungan, dan janji ini juga memperlihatkan tentang bagaimana isu-isu itu tidak bisa dipisahkan satu sama lain," kata David. Sementara itu, konglomerat yang juga Direktur Eksekutif Sierra Club, Carl Pope, menyambut langkah yang dilakukan negara bagian California. "Langkah California layak mendapat sambutan tinggi, Presiden Obama telah menjanjikan hal yang baik selama kampanye dan kini mengirimkan sinyal baik lainnya bahwa pemanasan global dan energi bersih menjadi prioritas tertinggi pemerintahannya," kata Carl. Obama berkata mempromosikan energi alternatif akan menstimulasi perekonomian AS yang tahan resesi dan bakal mengurangi kebutuhan sumber-sumber energi dari luar negeri. "Amerika tidak akan menjadi sandera bagi sumber-sumber daya yang terus berkurang, rezim-rezim yang bermusuhan dan sebuah planet yang terus memanas," kata Obama. "Kami tidak akan menunda untuk beraksi karena beraksi itu sukar. Kini adalah waktunya untuk mengambil pilihan-pilihan sulit," kata sang presiden, menjawab kritik sejumlah kalangan yang menyebut reformasi kebijakan perubahan iklim akan merugikan sebuah sistem perekonomian yang sedang terpukul hebat. Salah satu bentuk pemutusan hubungan dengan kebijakan yang diambil Bush, Menlu Hillary Clinton telah memilih Todd Stern sebagai utusan khususnya bidang perubahan iklim. "Stern adalah seorang 'mantan pejabat Gedung Putih semasa pemerintahan Bill Clinton yang berpengalaman dalam negosiasi-negosiasi mengenai perubahan iklmi di Kyoto dan Buenos Aires," kata seorang pejabat Deplu AS yang minta namanya dirahasiakan kepada AFP. Stern pernah mengambil bagian dalam negosiasi Protokol Kyoto dari 1997 sampai 1999, sebelum menjadi penasehat Menteri Keuangan dari 1999 sampai 2001. Bush menolak Protokol Kyoto Protocol pada 2001 yang menyatakan upaya-upaya dalam mengatasi perubah iklim dunia akan membahayakan perekonomian AS. Pemerintahan Bill Clinton menyetujui Protokol Kyoto tetapi pakta mengenai ini tidak pernah diratifikasi Senat. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009