Jakarta (ANTARA News) - Juru Bicara Kepresidenan, Andi Mallarangeng, menyatakan optimistis Marsekal TNI Djoko Suyanto yang diajukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai calon Panglima TNI akan disetujui oleh DPR. "Respons dari berbagai pihak sangat positif. Jadi, kita cukup optimistis," kata Andi kepada wartawan di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin. Andi mengatakan, Presiden memilih hanya satu calon panglima sesuai dengan undang-uandang yang berlaku. Presiden pada minggu (15/1) malam sudah mencalonkan nama Djoko Suyanto, yang kini menjabat Kepala Staf TNI-AU (Kasau), dan suratnya sudah diterima oleh DPR. Ia mengatakan, DPR akan memberikan persetujuan terhadap calon yang diajukan oleh Presiden itu. Ditanya kelebihan Djoko Suyanto di banding calon lain, Andi mengatakan bahwa pemilihan itu berdasarkan pertimbangan Presiden. "Yang jelas, beliau adalah calon yang tepat saat ini. Beliau memang profesional dan orangnya sudah teruji," ujarnya. Mengenai jabatan Kasau yang akan kosong, dia mengatakan, jika Djoko Suyanto --yang alumni Akabri 1973, seangkatan dengan Presiden Yudhoyono-- telah dilantik menjadi panglima TNI, maka akan ada pergantian Kasau. Ia mengatakan, menurut UU, jika calon panglima tidak disetujui parlemen, maka DPR harus memberikan pernyataan tertulis. Ketika ditanya pers, mengapa surat calon panglima baru dikirim Minggu (15/1) malam, Andi mengatakan, sejak awal Presiden bermaksud mengirim surat setelah masa reses. "Kebetulan Presiden pada waktu bersamaan berada di Bukittinggi, oleh sebab itu setelah pulang dari Bukittinggi pada kesempatan pertama Presiden mengirim surat kepada DPR untuk dibahas DPR pada kesempatan pertama pula. "Hari ini Senin (16/1) apalagi Presiden juga ke DPR kan (membuka Forum Parlemen Asia Pasifik). Selanjutnya DPR mempunyai mekanisme untuk membahas surat itu," demikian Andi. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006