Jakarta (ANTARA) - Maskapai penerbangan Citilink menyatakan untuk terus konsisten mempertahankan dan menjaga zero accident dengan menerapkan sistem manajemen keselamatan.

VP Flight Operation PT Citilink Indonesia Captain Febby Aquarianto dalam sebuah webinar di Jakarta, Selasa menyatakan salah satu yang diwujudkan untuk menjaga tersebut yakni adanya komitmen top manajemen Citilink Indonesia dengan menandatangani kebijakan masalah keselamatan.

"Wujudnya dengan memberikan pelatihan, peningkatan skill knowledge, menumbuhkan safety culture, dan manajemen risiko di lingkungan kerja," ujarnya saat menjadi narasumber dalam acara #Alviatalk yang bertajuk "Kelaikudaraan Pesawat, Apa Sih itu? Bagaimana Maskapai Menjaga Keselamatan & Kelaikudaraan Pesawat".

Selain itu, tambahnya, menentukan safety performance indikator yang terus dikelola agar Citilink selalu dalam koridor standar keamanan yang paling memungkinkan. Kemudian, values improvement dengan adanya audit dan surveillance tingkat keselamatannya benar-benar terjamin.

Baca juga: GMF dan Citilink tindaklanjuti rekomendasi Ditjen Hubud

"Termasuk juga memberikan edukasi kepada karyawan dan konsumen," ujar Captain Febby.

Selanjutnya, VP Engineering dan Maintenance PT Citilink Indonesia Azwar Anas memaparkan upaya Citilink melakukan perawatan pesawat yang berpegang pada prinsip beberapa acuan yang dijadikan referensi maskapai.

Pertama, peraturan dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan. Kedua, company maintenance manual atau kebijakan manual perawatan pesawat Citilink. Ketiga, program yang di-development oleh Citilink yang disetujui DKPPU. Keempat, kebijakan manual yang dibuat oleh pabrikan pembuat pesawat.

Baca juga: Citilink jadi maskapai dengan pengawasan angkutan udara terbaik

"Keempat panduan tersebut berisi bagaimana cara merawat pesawat Citilink, mulai dari personel teknisi? kualifikasi? tools yang digunakan seperti apa? Fasilitas apa yang harus dimiliki untuk merawat pesawat tersebut?," ujarnya.

Secara garis besar, katanya, maskapai Citilink punya meters program merawat pesawat, seperti perawatan dan pemeliharaan pesawat setiap hari, setiap dua hari, setiap minggu, setiap bulan, setiap tahun, bahkan sampai setiap 6 tahun hingga 12 tahun.

"Semua dilakukan secara kontinuitas tidak terputus itu menjadi bukti Citilink memiliki komitmen menjaga pesawat. Tentunya yang terpenting semuanya diaudit dan diawasi oleh DKPPU Kemenhub," kata Azwar Anas.

Komitmen merawat pesawat tersebut dibuktikan dengan penghargaan yang diperoleh maskapai, yakni dinobatkan sebagai maskapai penerbangan dengan hasil pengawasan angkutan udara dan kelaikudaraan terbaik sepanjang 2021 dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Pemerhati Penerbangan Alvin Lie memberikan apresiasi terhadap kinerja Citilink Indonesia dalam melakukan audit dan surveillance kelaikudaraan pesawat. Sebab, maskapai milik negara itu mengantongi rekor zero accident atau kecelakaan nihil sejak mulai beroperasi pada tahun 2001 hingga sekarang.

"Sejauh catatan yang saya miliki mulai pertama kali Citilink beroperasi hingga saat ini memiliki zero accident atau kecelakaan nihil. Hal ini yang harus kita apresiasi bagaimana Citilink menjaga performa kinerjanya,'' katanya.

Pewarta: Subagyo
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022