Setiap daerah memiliki potensi berbeda-beda sehingga pemerintah daerah setempat harus mendorong pembangunan daerah sesuai dengan potensi yang dimiliki.
Kupang (ANTARA News) - Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Irman Gusman mengatakan, pemerintah daerah harus menerapkan program yang produktif dan membumi untuk membangun daerah dan memberdayakan masyarakat.

"Setiap daerah memiliki potensi berbeda-beda sehingga pemerintah daerah setempat harus mendorong pembangunan daerah sesuai dengan potensi yang dimiliki," kata Irman Gusman ketika menjadi pembicara utama pada diskusi "Sumber Daya Politik untuk Pembangunan Daerah dalam Mengatasi Kesenjangan Antar-Daerah," di kampus Universitas Nusa Cendana, Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis.

Menurut Irman, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kondisi alamnya adalah padang rumput dan lahan kering yang sangat cocok untuk peternakan sapi.

Jika Pemerintah Provinsi NTT memfokuskan program pada peternakan, kata dia, maka di masa mendatang NTT akan menjadi daerah lumbung peternakan di Indonesia.

Irman mencontohkan, Pemerintah Provinsi Gorontalo memfokuskan program pada penanaman jagung pada 10 tahun lalu dan saat ini sudah menjadi daerah utama penghasil jagung di Indonesia.

Bahkan, kata dia, produksi jagung dari Provinsi Gorontalo tidak hanya di pasarkan ke daerah lain di Indonesia tapi juga di ekspor ke luar negeri.

"Masyarakat Gorontalo, khususnya petani jagung saat ini sudah maju," katanya.

Menurut Irman, Pemerintah Daerah harus proaktif membuat program-program yang produktif dan membumi untuk diimplemenrtasikan oleh masyarakat.

Menurut dia, saat ini NTT berpenduduk sekitar lima juta jiwa tapi hanya memiliki sekitar 300.000 ekor sapi.

Jika Pemerintah Provinsi NTT mencanangkan program NTT sebagai lumbung peternakan sapi nasional dan menargetkan, satu jiwa memiliki satu ekor sapi, maka di NTT akan ada sebanyak lima juta ekor sapi.

"Kondisi ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Apalagi, kata dia, jika target tersebut, nantinya bisa ditingkatkan menjadi satu jiwa memiliki dua atau tiga ekor sapi, maka masyarakat NTT akan lebih makmur.

Menurut Irman, dengan mencanangkan program peternakan sapi sebagai salah satu terobosan program yang produktif, tidak ada alasan NTT menjadi provinsi miskin.

Pada diskusi sehari sebelumnya, Gubernur NTT, Frans Leburaya mengatakan, Provinsi NTT memiliki 20 kabupaten tapi seluruhnya adalah daerah tertinggal.

Hanya satu kota, kata dia, yakni Kota Kupang yang bukan merupakan daerah tertinggal.

Namun, Frans Leburaya tidak menjelaskan lebih lanjut kondisi 20 kabupaten di NTT, apakah benar-benar sesuai dengan kriteria daerah tertinggal.

(T.R024) (ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011