Jakarta (ANTARA) - Pihak Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 252 Pondok Kelapa, Jakarta Timur, melakukan penelusuran (tracing) setelah satu siswa positif COVID-19.

Kepala SMPN 252, Misto mengatakan penelusuran itu dilakukan dengan melakukan tes usap "polymerase chain reaction" (PCR) terhadap siswa lain yang berada satu kelas dengan siswa terpapar COVID-19.

"'Tracing' yang dilakukan adalah tes PCR, yaitu siswa yang ada di kelas tersebut. Minus yang bersangkutan berarti ada 35 siswa dan orang tua atau saudara yang mengantar. Termasuk bapak dan ibu guru yang masuk kelas tersebut," kata Misto di Jakarta, Kamis.

Misto menambahkan, hasil tes usap PCR para siswa tersebut akan diketahui pada tiga hari ke depan atau pada hari Minggu (16/1).

"Kalau seluruhnya negatif karena keputusan dari kepala dinas itu lima hari berarti pembelajaran 'online' sampai Senin (17/1), berarti Selasa (18/1) masuk," ujar Misto.

Namun apabila hasil tes usap PCR itu diketahui ada yang terpapar COVID-19 lagi, maka pihak sekolah akan memperpanjang penghentian sementara kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sesuai dengan SKB 4 Menteri dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Misto mengatakan saat ini siswa yang positif COVID-19 menjalani perawatan. Sementara untuk kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring.

"Hari ini pembelajaran jarak jauh dari rumah. Kami suda siapkan kurikulum untuk pembelajaran di rumah. Kecuali anak-anak yang hari ini melakukan tes PCR," kata Misto.
Baca juga: SMPN 252 Pondok Kelapa hentikan PTM setelah ada siswa positif COVID-19
Baca juga: DKI tutup sementara tujuh sekolah karena ada siswa terpapar COVID-19

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022