London (ANTARA News) - Klub raksasa Liga Utama Inggris Chelsea menyatakan mereka tetap melanjutkan pembicaraan dengan Andre Villas-Boas, setelah pelatih itu mundur sebagai pelatih FC Porto Selasa dinihari.

Tokoh berusia 33 tahun itu--yang membawa Porto menjuarai dua gelar domestik serta Liga Eropa musim lalu--akan menjadi pelatih termuda dalam sejarak Liga Utama Inggris, bila ia menjadi pelatih klub itu.

Chelsea, tempat bekerja Villas-Boas ketika ia membantu teman dan mentornya Jose Mourinho sebagai pelatih, mengeluarkan pernyataan berkaitan dengan keinginan mereka itu.

"Kami nyatakan bahwa kami menginginkan Andre Villas-Boas," demikian pernyataan yang dikeluarkan Chelsea.

"Kami menyatakan tertarik dengannya dan berharap mendapat persetujuan dengannya dan akan mengumumkan apa yang terjadi kemudian," tambah klub, yang tanpa pelatih sejak mendepak Carlo Ancelotti, setelah mereka tanpa mendapat piala satu pun musim lalu.

Villas-Boas menyatakan kepada Porto bahwa ia memutuskan hubungan kerja mereka dengan membayar 15 juta euro (21,35 juta dolar), sesuai dengan aturan dalam kontrak mereka.

FC Porto menjelaskan dalam pernyataan mereka bahwa "mereka memaklumi keinginan pelatih Andre Villas-Boas untuk memutus kontrak dengan mengacu pada kalusal perpindahan dengan efek segera."

Klub menambahkan, bahwa kontraknya "akan diputuskan bila sudah membayar sejumlah uang seperti aturan yang disepakati mereka."

Sebelumnya, kantor berita Portugal, Lusa, melaporkan bahwa Villas-Boas sudah memberi tahu keinginannya itu kepada klub melalui faksimili.

Tim "Blues" itu sedang mencari pelatih pengganti Ancelotti, yang baru 12 bulan menangani klub di barat London itu dan langsung mencetak rekor bersejarah dengan menggondol dua gelar, juara Liga dan Piala FA.

Ketua Porto Pinto da Costa mengakui, Senin, klub tidak dapat melarang pelatih bila ingin meninggalkan mereka, bila menjalani aturan yang diterapkan dalam kontrak, menyangkut pengembalian sejumlah uang itu.

"Villas-Boas memiliki kontrak dengan klausal 15 juta euro," katanya.

"Bila seseorang mendepositokan 15 juta euro ke rekenang bank kami, kemudian ia ingin pergi, maka kami tidak dapat melarangnya dan hal itu dinyatakan secara spesifik dalam ikatan kontrak," katanya.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011