Tenggarong (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa pemerintah pada 2011 telah mengalokasikan anggaran senilai Rp20 triliun untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Dana KUR sebesar itu disalurkan oleh beberapa perbankan yang ditunjuk pemerintah," kata Presiden RI saat berdialog dengan ribuan peserta Pekan Nasional (Penas) XIII Petani dan Nelayan melalui video conference di GOR Pencak Silat, Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara (Kukar), Kaltim, Rabu.

Dikatakan, bank yang menyalurkan KUR, antara lain Bank Nasional Indonesia (BNI) 46, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Bukopin, Bank Mandiri, Bank Mandiri Syariah, dan Bank Tabungan Negara (BTN).

Dari nilai Rp20 triliun itu, berdasarkan laporan hingga akhir Mei 2011 kredit yang telah terserap Rp11 triliun. Diharapkan hingga akhir 2011 dana kredit itu dapat terserap maksimal, sehingga usaha kecil di masyarakat bisa lebih berkembang.

Menurutnya, untuk memperoleh dana KUR tersebut ada yang tanpa agunan (jaminan) dan ada yang harus menggunakan agunan, tergantung pada besar dan kecilnya nilai yang akan dipinjam oleh pelaku usaha mikro, kecil menengah tersebut.

Pinjaman KUR hingga Rp20 juta tidak memerlukan agunan, sedangkan kredit di atas Rp20 juta harus menggunakan jaminan.

Dana KUR tersebut digelontorkan demi untuk meningkatkan berbagai sektor usaha yang dijalankan masyarakat, termasuk untuk pelaku usaha di sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan lainnya.

Pernyataan SBY tersebut disampaikan karena menjawab pertanyaan Lukman Zakariyah, salah satu petani dari Provinsi Jambi yang menjadi peserta Penas XIII yang dipusatkan di Desa Perjiwa, Tenggarong Seberang itu.

Dalam kesempatan itu SBY juga mengatakan, dalam upaya revitalisasi pertanian terutama menghadapi krisis pangan global, sudah saatnya pemerintah memperhatikan sektor pertanian secara terus menerus dan terfokus.

Pada 2011 ini anggaran pertanian di tanah air juga sudah mencapai Rp16,7 triliun, sedangkan pada 2010 hanya sebesar Rp8 triliun. Ini berarti angaran pertanian pada 2011 mengalami peningkatan hinga di atas 100 persen.(*)
(T.KR-GFR/A027)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011