Sharp Class merupakan salah satu upaya kami membantu upaya pemerintah setempat dalam menekan angka pengangguran.
Jakarta (ANTARA) - Sharp Indonesia melalui program Sharp Class kembali mendidik siswa sekolah menengah kejuruan (SMK)  menjadi teknisi andal, terutama untuk barang elektronik, dan siap kerja setelah lulus dari sekolah.

"Sharp Class merupakan salah satu upaya kami membantu upaya pemerintah setempat dalam menekan angka pengangguran," kata Senior PR & Brand Communication Manager Sharp Indonesia, Pandu Setio, melalui keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

Pandu mengaku prihatin melihat data Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2021 lalu di mana angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) nasional yang berasal dari lulusan SMK mencapai sekitar 11,13 persen.

Baca juga: Shopee mulai kelas perdana Kurikulum Bisnis Digital

Menurut dia, setelah sempat terhenti akibat pandemi Program Sharp Class kembali digelar awal tahun ini dengan melibatkan para teknisi andal untuk melakukan pendampingan dan pelatihan siswa-siswi SMK guna mempersiapkan mereka menjadi lulusan yang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan industri.

"Melalui kehadiran para teknisi-teknisi andal Sharp, kami berharap para siswa-siswi ini dapat menerapkan standar kerja profesional bertaraf internasional. Kami akan melakukan seleksi dan memberikan kesempatan bagi siswa-siswi berprestasi pada program ini untuk bergabung bersama dengan tim Customer Satisfaction Sharp Indonesia," kata Pandu.

Pada awal tahun 2022 Sharp memulai program pelatihan di SMKN 4 Bandung, Jawa Barat. Kegiatan itu dibuka dengan penandatanganan MoU kedua pihak di mana Sharp Indonesia diwakili Ronald R Huwae selaku General Manager Customer Satisfaction dan SMKN 4 Bandung diwakili oleh Agus Setiawan selaku kepala sekolah, disaksikan pejabat Diknas setempat.

"Bangga sekali rasanya sekolah kami terpilih untuk menjadi salah satu sekolah binaan Sharp Indonesia, saya berharap melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kompetensi siswa –siswi kami dan siap saing di dunia kerja setelah lulus nanti," kata Kepala Sekolah SMKN 4 Bandung Agus Setiawan.

Baca juga: Kemendikbudristek : Pengembangan gim libatkan SMK Pusat Keunggulan

GM Customer Satisfaction Sharp Indonesia mengatakan pelatihan tersebut tidak hanya membekali siswa dengan hal-hal teknis dan teorits, tapi juga teknik komunikasi dan leadership.

"Harapannya melalui strategi ini, para pelajar ini mampu menjadi teknisi yang andal, tangguh, dan cepat tanggap terhadap kebutuhan konsumen saat ini," ujarnya.

Pada 2022 Sharp Indonesia berencana untuk kembali ekspansi program Sharp Class ke berbagai kota. Pada Februari rencananya perusahaan elektronik itu akan mengunjungi kota Lampung. Sebelumnya Sharp Class telah hadir di beberapa kota seperti Banda Aceh, Palu, Denpasar, dan 10 kota lainnya dan meluluskan lebih dari 570 siswa SMK yang sebagian telah diserap beberapa perusahaan, termasuk Sharp Indonesia.

 

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022