Jakarta (ANTARA) - Sony Music Entertainment mengumumkan bahwa mereka telah mengakuisisi seluruh katalog musik Bob Dylan, serta hak untuk beberapa rilisan baru di masa mendatang.

Perjanjian yang ditandatangani pada Juli 2021 itu mencakup keseluruhan karya Bob Dylan yang direkam sejak tahun 1962, dimulai dengan album debut self-titled sang artis dan berlanjut hingga “Rough and Rowdy Ways” pada tahun 2020.

Dikutip dari Variety pada Selasa, sumber mengatakan kesepakatan tersebut bernilai antara 150 juta dolar AS (sekitar Rp2,1 triliun) hingga 200 juta dolar AS (sekitar Rp2,8 triliun). Baik perwakilan Sony maupun Dylan menolak untuk berkomentar.

Pada akhir tahun 2020, Dylan menjual katalog lagunya ke Universal Music Publishing, yang menurut sumber, jumlahnya mendekati 400 juta dolar AS (sekitar Rp5,7 triliun).

Dia juga menyumbangkan arsip pribadinya ke Bob Dylan Center di Tulsa, Okla, yang dijadwalkan dibuka pada Mei tahun ini.

Bob Dylan dan Sony Music Entertainment akan terus berkolaborasi dalam serangkaian perilisan ulang katalog di masa mendatang dalam Seri Bootleg yang dimulai dari tahun 1991 dan mencakup 14 rilis melalui "Springtime In New York: The Bootleg Series Vol. 16 (1980-1985)".

Perjanjian juga memberikan kesempatan bagi pelaku usaha untuk bermitra dengan Dylan pada proyek tambahan.


Baca juga: Bob Dylan digugat atas dugaan pelecehan seksual

Baca juga: Yang terjadi di industri musik saat bintang rock jual seluruh lagunya

Baca juga: Bob Dylan rilis album ke-39

Penerjemah: Suci Nurhaliza
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022