bank pembayaran sudah dapat menyediakan fasilitas pemisahan rekening dana nasabah terhadap dana milik perusahaan efek...
Jakarta (ANTARA News) - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjuk lima bank sebagai bank pembayaran dalam mendukung transaksi di pasar modal yang melibatkan dana di sistem C-BEST (The Central Depository and Book Entry Settlement System).

Dalam kesempatan itu ditandatangani kerjasama dengan lima bank untuk periode 2011-2015 yakni, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Permata Tbk (BNLI).

"Bank pembayaran akan mendukung KSEI untuk semua transaksi yang melibatkan dana di sistem C-BEST," ujar Direktur Utama KSEI, Ananta Wiyogo, di Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan, bank pembayaran berkewajiban menyelesaikan transaksi yang melibatkan dana, keperluan "exercise" hak memesan efek terlebih dahulu atau waran dan pembayaran atau distribusi aksi korporasi seperti pembayaran dividen tunai, bunga dan pelunasan pokok efek bersifat utang dapat terlaksana.

"Kerjasama antara KSEI dan bank pembayaran ini dilakukan untuk mendukung KSEI sebagai lembaga penyimpanan dan penyelesaian (LPP) di pasar modal Indonesia," kata dia.

Ia mengatakan, KSEI merupakan lembaga non bank sehingga tidak dapat menjalankan fungsi pemindahbukuan dana terutama pembayaran kepada para pemakai jasa.

Hal ini, lanjut dia, sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No.III.C.6 tentang Prosedur Operasi dan Pengendalian Interen Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, yaitu adanya persyaratan penempatan posisi dana yang tercatat di KSEI pada rekening khusus di bank.

Selain itu, kata Ananta, hal itu juga sejalan dengan implementasi peraturan Bapepam-LK Nomor V.D.3 tentang Pengendalian Efek Yang Melakukan Kegiatan Usaha Sebagai Perantara Pedagang Efek yang diterbitkan pada 28 Desember 2010.

Maka seluruh bank pembayaran sudah dapat menyediakan fasilitas pemisahan rekening dana nasabah terhadap dana milik perusahaan efek.

"Bank pembayaran juga akan menyediakan fasilitas intraday (talangan dana) bagi KSEI khusus dalam rangka memperlancar proses penarikan dana (wire transfer) yang dilakukan pemegang rekening KSEI atau perusahaan efek dan bank kustodian," katanya.

Ia mengaku, dalam memilih bank pembayaran itu pihaknya telah melakukan seleksi secara transparan oleh Tim Seleksi KSEI untuk menjamin kenyamanan para pemakai jasa KSEI sekaligus para investor yang bertransaksi di pasar modal Indonesia.

"Hal ini terkait dengan komitmen KSEI sebagai salah satu Self Regulatory Organization pasar modal Indonesia untuk meningkatkan investasi yang transparan, nyaman dan wajar," ujar dia.

Pada kesempatan itu, Wakil Direktur Utama Bank Permata, Herwidayatmo, mengatakan, Bank Permata senantiasa akan berkomitmen dalam mendukung pasar modal Indonesia, baik dalam mendukung kebijakan dan program dari regulator, maupun kebutuhan pelaku pasar modal.

"Salah satu program kerja regulator yang sudah direalisasikan oleh bank permata adalah penyediaan fasilitas pemisahan rekening dana nasabah (sub account) terhadap dana milik perusahaan efek. Bank Permata juga telah berhasil menyediakan fasilitas sub account secara real time online ke KSEI dan anggota bursa," kata dia.

Selain itu, lanjut dia, Bank Permata juga menyediakan fasilitas intraday bagi KSEI untuk memperlancar proses finality of settlement yang dilakukan pemegang rekening KSEI.

Direktur Bussinesss Banking BNI, Krishna Suprapto, menambahkan, BBNI sebagai salah satu Bank Pembayaran KSEI yang baru merupakan bukti komitmen BBNI untuk masuk dan mendukung layanan transaksi di pasar modal Indonesia.

"Kami berterimakasih atas kepercayaan yang telah diberikan oleh KSEI dan dengan layanan produk dan jasa yang kami miliki khusunya layanan Payment Bank dan Fund Separation kami siap mendukung kelancaran transaksi pasar modal Indonesia," ujarnya.

Sementara, Direktur Corporate Banking Bank Mandiri, Fransisca Nelwan Mok mengatakan, Bank Mandiri akan berkomitmen penuh untuk mendukung pengembangan industri pasar modal dalam negeri.

"Sebagai salah satu bank pembayaran yang ditunjuk, sebelumnya pada periode 2009-2011 kami berhasil melayani transaksi anggota bursa sebesar Rp273,61 triliun. Nilai tersebut kami pikir cukup signifikan bila melihat total nilai transaksi pasar modal pada periode yang sama yang sebesar Rp657,33 triliun," ujar dia.

Dengan kontribusi yang cukup signifikan, ia mengatakan, pihaknya siap untuk kembali dipercaya oleh KSEI sebagai bank pembayaran hingga masa mendatang.
(ANT)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011