Pengunjuk rasa menuntut manajemen Freeport tidak mengenakan sanksi peringatan ketiga terhadap enam pekerja....
Jakarta (ANTARA News) - Dirjen Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Thamrin Sihite, mengungkapkan, produksi tembaga dan emas PT Freeport Indonesia berhenti akibat aksi unjuk rasa karyawannya sejak Senin (4/7).

"Produksi Freeport terhenti sejak Senin," katanya di Jakarta, Jumat. Sihite baru saja tiba setelah meninjau aksi demonstrasi karyawan Freeport di Papua tersebut.

Menurut dia, saat kunjungan ke Freeport tersebut, dirinya tidak diperkenankan masuk ke Kantor Freeport di Mimika karena dihadang pendemo.

Ia meminta, Freeport segera melakukan perundingan dengan karyawannya. "Kami posisinya sebagai fasilitator. Mudah-mudahan ada penyelesaian yang baik," katanya.

Asisten Manajer Pelayanan Teknik PT Smelting, Bouman Tiroi Situmorang, mengatakan, sampai saat ini, produksi belum terganggu karena masih terdapat stok. "Cukup buat dua minggu sejak hari ini," katanya.

Menurut dia, stok tersebut berada di kapal yang sudah sandar dan masih berada dalam perjalanan. Keperluan harian Smelting mencapai 3.000 ton dengan demikian jumlah stok selama 14 hari berarti sebanyak 42.000 ton.

Smelting menerima kiriman konsentrat sebanyak empat kapal perbulan yang masing-masing kapal bermuatan 20.000-22.000 ton.

Namun memang, lanjut Bouman, produksi baru bermasalah kalau pasokan Freeport terganggu lewat dari dua pekan.

Karena itu, dia mengharapkan, aksi demonstrasi Freeport tidak berkepanjangan. "Saya yakin Freeport bisa mengatasinya," ujarnya.

Ribuan karyawan tidak tetap Freeport melakukan aksi unjuk rasa dengan berjalan kaki sejauh 74 km dari lokasi tambang Grasberg di Tembagapura ke Kantor Freeport di Kuala Kencana, Timika sejak Senin (4/7).

Pengunjuk rasa menuntut manajemen Freeport tidak mengenakan sanksi peringatan ketiga terhadap enam pekerja.

Mereka meminta keenam rekannya tersebut hanya diberikan sanksi peringatan pertama. Selain itu, para pengunjuk rasa juga meminta perbaikan kesejahteraan. Para pengunjuk rasa berencana melakukan aksi sampai tanggal 11 Juli 2011.

Tambang Grasberg yang ditemukan pada 1988 merupakan penghasil tunggal emas dan tembaga terbesar di dunia.

Pada 2010, Freeport memproduksikan tembaga 553,4 juta kg dan emas 50.745 kg.
(ANT)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011