Selamat merayakan Imlek. Semoga kita semua selamanya sehat
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menghiasi kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI) di Jakarta Pusat dengan ornamen khas Imlek untuk menyemarakkan perayaan Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili.

"Ornamen bernuansa Imlek menghiasi kawasan Bundaran HI oleh Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria melalui akun Instagram @arizapatria di Jakarta, Selasa.

Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta menghiasi jantung Kota Jakarta itu dengan pernak pernik bernuansa merah khas Imlek.

Adapun pernak pernik khas Imlek yang dipajang di kawasan itu di antaranya bunga anggrek, lampion, uang logam kepeng berukuran besar hingga beberapa bunga dalam pot-pot berwarna emas.

Adanya dekorasi tersebut menyedot perhatian warga Jakarta yang saat itu tengah melintas.

Baca juga: Anies maknai Imlek 2573 sebagai tahun penyemangat

Mereka kemudian berswafoto, mengabadikan momen perayaan Imlek 2022.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria memaknai Imlek sebagai ungkapan syukur dan mengharapkan kesehatan di tengah pandemi COVID-19.

"Selamat merayakan Imlek. Semoga kita semua selamanya sehat, bahagia dan bersyukur dalam menjalani kehidupan. Hormat kami untuk seluruh keluarga yang merayakan Imlek," ucapnya melalui Instagram @arizapatria.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memaknai perayaan Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili sebagai tahun penyemangat untuk bersinergi dan menjaga persatuan.

Anies menambahkan Imlek 2022 merupakan tahun peralihan dari Shio Kerbau Logam ke Shio Macan unsur air.

Baca juga: Indonesia diperkirakan jadi negara ekonomi terkuat ke-4 di dunia

Shio macan, lanjut dia, diyakini sebagai simbol kekuatan, simbol keberanian, simbol ketangguhan dalam menghadapi berbagai macam tantangan.

Mengingat masih dalam situasi pandemi COVID-19, pemerintah mengimbau masyarakat yang merayakan Imlek dilaksanakan secara sederhana dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat untuk mencegah penularan.

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022